Hilang Kontak 28 Tahun, TKI di Arab Pulang Bawa Uang Rp266 Juta

1026

Jakarta, Muslim Obsession – Tak pernah terpikir Jumanti binti Bejo Bin Nur Hadi alias Qibtiyah Jumanah, bisa pulang ke kampung halamannya di Jember Jawa Timur. Tenaga kerja Indonesia (TKI) ini sudah kehilangan kontak selama 28 tahun di Arab Saudi. Keluarga pun sempat menduga Qibtiyah sudah meninggal dunia karena lama tak ada kabar.

Dalam penantian panjangnya, sang anak, Saiful Hadi sempat pasrah dan ikhlas bahkan telah menggelar doa bersama untuk kepergian ibu. Ia menceritakan, pada Agustus 1990, ibunya berangkat ke Arab Saudi bersama salah satu anggota keluarganya yang berasal dari Desa Karang Duren, Kecamatan Balung.

“Waktu ibu berangkat ke Arab Saudi, saya sedang bertugas di Palembang. Saya tidak tahu dan tidak dikabari kalau ibu berangkat kerja ke luar negeri,” ungkap anak sulung Qibtiyah kenangnya itu, Jumat (4/5/2018).

Pada akhir 1990, Saiful pulang ke rumahnya di Desa Paleran dan mendapati seluruh keluarganya menangis. Mereka menuturkan bahwa ibunya sudah tidak di rumah. “Awalnya saya kaget, saya kira meninggal, tetapi almarhum bapak dan adik menceritakan bahwa ibu sudah berangkat ke Arab Saudi. Saya shocked
waktu itu karena saya tidak diberi tahu oleh keluarga,” ungkapnya.

Satu tahun kemudian, Qibtiyah memberi kabar melalui surat kepada keluarga, bahkan sempat mengirim uang kepada keluarga di Jember sebesar Rp1 juta. Namun setelah itu, pihak keluarga sudah tidak bisa menghubungi lagi sampai tahun ini. Ia menyadari saat itu komunikasi sangat susah karena tidak ada handphone.

“Zaman itu tidak ada HP, jadi sulit sekali berkomunikasi. Komunikasi hanya lewat surat dan telegram, itu pun sudah tidak ada balasan,” ungkapnya.

Saiful kemudian berinisiatif mendatangi perusahaan yang memberangkatkan ibunya di Jakarta, tetapi hasilnya nihil karena pihak perusahaan juga tidak bisa menjelaskan keberadaan ibunya. Ia pun sempet tak percaya bahwa ibunya akhirnya dikabarkan ditemukan pihak KBRI dan masih dalam kondisi hidup.

“Rasanya seperti mimpi dan belum percaya kalau ibu masih ada sebab kami sekeluarga beberapa tahun silam sudah menggelar doa bersama untuk ibu karena kami mengira ibu sudah tidak ada (meninggal dunia),” katanya dengan mata berkaca-kaca.

 

Bawa Uang Rp266 Juta

Selama berada di Arab, Qibtiyah dikabarkan sempat tidak menerima gaji dari majikannya. Namun pihak KBRI memastikan gaji Qibtiyah dibayarkan. Ia menerima pembayaran sisa uang gajinya. Total uang yang diterimanya sekitar Rp.266 juta dan saat ini disimpan oleh Kedutaan Besar Indonesia untuk Arab Saudi atau KBRI karena kondisi Jumanti yang mulai pikun.

Menurut Duta Besar Indonesia untuk Arab Saudi, Agus Maftuh Abegebriel, pada Selasa, 1 Mei 2018, pemberian uang sisa gaji Jumanti disaksikan oleh KBRI dan Duta Saudi Arabia untuk Indonesia, Osama bin Mohammed Abdullah Al Shuaibi. Pihak keluarga Jumati sudah diinformasikan mengenai hal ini.

Duta Besar Agus dalam keterangan tertulis mengatakan sisa uang gaji Jumanti diserahkan oleh keponakan majikan Jumanti bernama Ibrahim Muhammad. Saat menyerahkan uang, Ibrahim mengatakan Jumanti alias Qibtiyah ini sudah dianggap seperti ibu olehnya. Keluarga besarnya akan merasa kehilangan ketika Jumanti pulang ke Indonesia.

Jumanti ditemukan oleh KBRI Arab Saudi setelah hilang kontak selama 28 tahun. Jumanti masuk Arab Saudi sebagai asisten rumah tangga sejak 1990 dan selama itu pula, Jumanti, yang memiliki empat anak, hilang kontak. Selain tak ada kabarnya, gaji Jumanti tidak rutin dibayar oleh majikan dan dia diperbantukan pada anggota keluarga majikan yang lain.

Jumanti alias Qibtiyah bisa ditemukan oleh Tim Perlindungan WNI KBRI Riyadh setelah mendapatkan bantuan dari Pangeran Faisal bin Bandar bin Abdulaziz Al Saud, keponakan Raja Salman yang juga menjabat Gubernur Riyadh. Upaya KBRI Riyadh dalam menemukan TKI hilang kontak ini harus melalui perjuangan panjang karena majikan yang tinggal di Riyadh berupaya menutupi keberadaannya. (Albar)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here