Hebat, Ibu-Ibu Asman Toga Mawar Sukses Manfaatkan 115 Jenis Tanaman Jadi Obat Tradisional

437
Menko PMK Muhadjir Effendy meninjau aktivitas Kelompok Asman Toga Mawar, Kamis (5/8/2021).

Banjarmasin, Muslim Obsession – Sekelompok ibu yang tergabung ke dalam Kelompok Asuhan Mandiri Tanaman Obat Keluarga (Asman Toga) Mawar sukses membudidayakan dan memanfaatkan tanaman obat.

Setidaknya ada 115 jenis tanaman telah berhasil dimanfaatkan sebagai obat tradisional.

Tanaman obat atau ramuan alami layaknya jamu seperti yang dikembangkan oleh binaan Kelompok Asman Toga Mawar diyakini memiliki manfaat untuk kesehatan. Termasuk di antaranya bisa meningkatkan imunitas tubuh agar bisa terhindar dari Covid-19.

“Bagus ini. Saya juga suka minum kunyit. Pak Presiden sukanya minum jahe, kencur, sama air kelapa hijau. Kita kan tahu Covid-19 ini makhluk alamiah, jadi harusnya bisa diatasi dengan yang alami-alami juga seperti di Banjar ini kan banyak ramuan-ramuan alami,” tutur Menko PMK Muhadjir Effendy ketika meninjau aktivitas Kelompok Asman Toga Mawar, Kamis (5/8/2021).

Kelompok Asman Toga Mawar terletak di Kelurahan Alalak Utara, Kecamatan Banjarmasin Utara, Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Kelompok ini berasal dari Kelompok Dasawisma Mawar yang terbentuk berdasarkan SK Lurah Alalak Utara No. 21/2019.

Hingga kini, terdapat 16 rumah terdiri dari 19 KK dan 83 jiwa yang menjadi binaan kelompok tersebut.

Inovasi Lampau Wigas

Menko PMK menyampaikan bahwa kegiatan yang dilakukan oleh Kelompok Asman Toga harus terus dikembangkan. Pasalnya, selain bisa memberdayakan para kaum ibu juga dapat memberikan nilai manfaat lebih dari tanaman obat.

Ketua Kelompok Asman Toga dan Akupresur Mawar Mariani menjelaskan ada 115 jenis toga yang telah dimanfaatkan. Sekarang ini, Kelompok Asman Toga Mawar telah membuat inovasi Lampau Wigas atau sarana berobat tradisional bagi masyarakat yang masih diawasi dan dibina oleh Puskesmas Alalak Tengah.

“Jadi kami setiap minggu ke sini kami buka di sini, ada yang datang, diperiksa oleh dokter yang ada di sana kemudian diarahkan untuk melakukan pemijatan akupresur oleh kadet kami yang sudah bersertifikat dan diberikan berbagai macam ramuan tradisional sesuai keluhan,” paparnya.

Menurut Mariani, para kader meracik ramuan tradisional yang kini juga telah dikembangkan salah satunya dengan inovasi minuman sehat kekinian yaitu infused water. Kalau biasanya infused water menggunakan buah, kali ini yang dipakai adalah tanaman obat seperti serai, jahe, ataupun kunyit.

Menko PMK berpesan agar para ibu yang menjadi kader di Kelompok Asman Toga juga sebaiknya dibimbing dengan basis ilmiah. Harapannya, mereka akan lebih tahu tentang kandungan dan takaran yang tepat dari setiap bahan baku yang digunakan dalam ramuan tradisional sehingga terjamin keamanan dan khasiat dari ramuan tradisional tersebut

“Selain mengajak masyarakat untuk mengkonsumsi ramuan tradisional yang alami, saya juga memohon kepada ibu-ibu agar ikut mengkampanyekan memakai masker untuk mengatasi pandemi Covid-19,” tandasnya.

Pada kesempatan tersebut, Menko PMK juga sekaligus memantau langsung dan menyapa warga yang sedang isoman di sana karena terpapar Covid-19. Ia pun memberikan semangat dan menyuruh untuk mengkonsumsi minuman sehat dari tanaman obat itu agar segera lekas pulih. (*)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here