Muslim Obsession – Lahir di sebuah kamp pengungsi, Halima Aden, supermodel hijab pertama, berhasil menjadi pelopor di dunia fashion untuk mendobrak norma-norma ketidakadilan tentang hijab.
Dengan munculnya mode fashion yang tak terelakkan dalam beberapa tahun terakhir, telah menjadi hal yang umum untuk melihat peragaan busana yang menargetkan wanita mengenakan hijab dengan model yang berjalan di landasan pacu dengan mengenakan hijab.
Namun, Anda tidak akan pernah mengira bahwa di luar panggung mereka melepasnya. Tapi tidak dengan Halima. Dikutip dari Daily Sabah, Kamis (25/4/2019) seorang wanita Muslim Amerika-Sudan berusia 21 tahun itu sukses ‘melanggar aturan’ dengan menjadi model top internasional pertama yang mengenakan hijab.
“Aku tidak pernah merasa seperti gajah di dalam ruangan,” kata Halima, mengungkapkan kenyamanannya karena menjadi bagian dari dunia mode.
Meskipun dia masih dalam tahap awal karirnya, Halima telah melihat kesuksesan. Selain bekerja dengan merek-merek fashion internasional seperti Max Mara, Stella McCartney dan Tommy Hilfiger, Halima bersiap untuk membuat lini fashion sendiri yang sederhana, yang ia gambarkan sebagai “mimpi.”
Halima ingin memastikan bahwa dia mewakili dirinya sendiri dan komunitas Muslimah dengan cara yang benar, sambil menambahkan bahwa dia memiliki tanggung jawab untuk menjadi panutan yang tepat untuk gadis-gadis muda lainnya.
Sebagai seorang wanita yang lahir di kamp pengungsi di Kenya, kisah Halima juga menjadi inspirasi bagi jutaan wanita dan gadis pengungsi di seluruh dunia, yang sebagian besar tinggal di Turki.
“Ada satu hal yang bisa saya katakan kepada gadis-gadis itu: Bahwa segala sesuatu tidak ada yang permanen,” ungkap Halima.
“Anda harus menerima perubahan dan siap untuk berevolusi, bahwa tugas utama gadis-gadis pengungsi harus berada di sekitar apa yang dapat mereka lakukan demi komunitas mereka sendiri,” pungkasnya. (Vina)
