Hak Suami Lebih Besar daripada Hak Orangtua Istri

95

Oleh: KH. Abdul Ghoni (Lembaga Dawah Parmusi)

عن أبى هريرة رضي الله عنه قال أن رسول الله صلى الله عليه قال :لو كان يَنْبَغي لأحدٍ أنْ يَسجُدَ لأحدٍ، لأمَرْتُ المرأةُ أنْ تَسجُدَ لزَوجِها

“Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu berkata, bahwa Nabi ﷺ bersabda:“Andaikan dibolehkan bagi seseorang untuk sujud kepada orang lain, maka aku akan perintahkan wanita untuk sujud kepada suaminya,” (HR. At-Tirmidzi no.1159, di-shahih-kan al-Albani dalam Silsilah ash-Shahihah, no.3490).

Pelajaran yang terdapat di dalam hadits:

1- Ketika seorang wanita sudah menikah, maka hak suami lebih besar daripada hak orangtuanya. Suami lebih diprioritaskan.

2- Dalam hadis ini, Nabi tidak katakan “Aku akan perintahkan wanita untuk sujud kepada orangtuanya”, namun justru “suaminya”. Ini menunjukkan hak suami lebih besar atas seorang istri.

BACA JUGA: Halal dan Baik Syarat Diterimanya Doa

2- Hendaknya seorang istri berusaha taat dan berbakti kepada keduanya (suami dan orangtua) selama masih memungkinkan. Karena keduanya punya hak untuk diberikan bakti dan perlakukan yang baik.

Dari Abu Juhaifah radhiyallahu ‘anhu, Nabi ﷺ bersabda:

فأعْطِ كُلَّ ذِي حَقٍّ حَقَّهُ

“Tunaikanlah haknya setiap orang yang punya hak atasmu,” (HR. Al-Bukhari no. 1968).

3- Dan seorang istri hendaknya berusaha untuk mendamaikan suami dan orangtua jika mereka tidak sependapat, tidak membela salah satu saja. Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Nabi ﷺ bersabda:

تَعْدِلُ بَيْنَ اثْنَيْنِ صَدَقَةٌ

“Engkau mendamaikan di antara dua orang yang berselisih itu adalah sedekah,” (HR. Al-Bukhari no. 2989, Muslim no. 1009).

BACA JUGA: Empat Perbuatan yang Terlaknat

4- Bakti kepada suami itu selesai ketika cerai, adapun bakti kepada orangtua itu tidak ada kata selesai! Karena ada yang namanya “mantan suami” namun tidak ada “mantan orangtua”. Bahkan seorang anak tetap wajib berbakti kepada orangtuanya setelah mereka meninggal.

Contohnya, dalam hadits dari Ibnu ‘Umar radhiyallahu ‘anhuma, Nabi bersabda:

إِنَّ مِنْ أَبَرِّ الْبِرِّ صِلَةَ الرَّجُلِ أَهْلَ وُدِّ أَبِيهِ بَعْدَ أَنْ يُوَلِّيَ

“Di antara bentuk bakti kepada orangtua yang paling utama adalah engkau berbuat baik kepada para kerabat dari ayahmu setelah ayahmu meninggal,” (HR. Muslim no. 2552)

Hadits ini menunjukkan bahwa orangtua tetap punya hak terhadap bakti anaknya walaupun sang orangtua sudah wafat. Sehingga bakti kepada orangtua itu terus menerus sampai kita mati!

BACA JUGA: Dianjurkan Memperbanyak Amal Shalih di Bulan Rajab

Tema hadits yang berkaitan dengan Al-Quran:

1- Tentunya akan lebih mulia lagi kalau para suami juga tetap mendukung istrinya untuk berbakti kepada kedua orangtuanya lebih lagi kalau istri saudaranya perempuan semua. Karena berbakti kepada kedua orangtua itu perentah al quran untuk semua anak-anaknya. Karena suami yang baik akan mengajarkan istrinya untuk tetap berbakti kepada orangtuanya.

Memang, seorang istri harus mengutamakan kepentingan suami. Tetapi, suami yang hebat tidak akan merebut semua kasih sayang istrinya terhadap orangtuanya.

Pemikiran tentang perempuan tidak wajib membahagiakan orangtua berawal dari kisah seseorang laki-laki yang hendak jihad atau perang. Lalu, berpesan kepada istrinya untuk tetap dirumah selama ia sedang berjihad.

 وَإِذْ أَخَذْنَا مِيثَاقَ بَنِي إِسْرَائِيلَ لَا تَعْبُدُونَ إِلا اللَّهَ وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا وَذِي الْقُرْبَى وَالْيَتَامَى وَالْمَسَاكِينِ وَقُولُوا لِلنَّاسِ حُسْنًا وَأَقِيمُوا الصَّلاةَ وَآتُوا الزَّكَاةَ ثُمَّ تَوَلَّيْتُمْ إِلا قَلِيلا مِنْكُمْ وَأَنْتُمْ مُعْرِضُونَ

“Dan (ingatlah) ketika Kami mengambil janji dari Bani Jsrail (yaitu): Janganlah kalian menyembah selain Allah, dan berbuat baiklah kepada ibu bapak, kaum kerabat, anak-anak yatim, dan orang-orang miskin; serta ucapkanlah kata-kata yang baik kepada manusia, dirikanlah salat dan tunaikanlah zakat. Kemudian kalian tidak memenuhi janji itu, kecuali sebagian kecil dari kalian, dan kalian selalu berpaling,” (QS. Al-Baqarah: 83).

BACA JUGA: Ikatan Iman yang Paling Kokoh

2- Allah memerintahkan kepadamu untuk berbuat baik kepada ibu bapakmu.

وَقَضَى رَبُّكَ أَلا تَعْبُدُوا إِلا إِيَّاهُ وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا إِمَّا يَبْلُغَنَّ عِنْدَكَ الْكِبَرَ أَحَدُهُمَا أَوْ كِلاهُمَا فَلا تَقُلْ لَهُمَا أُفٍّ وَلا تَنْهَرْهُمَا وَقُلْ لَهُمَا قَوْلا كَرِيمًا وَاخْفِضْ لَهُمَا جَنَاحَ الذُّلِّ مِنَ الرَّحْمَةِ وَقُلْ رَبِّي ارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانِي صَغِيرًا

“Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan ‘ah’ dan janganlah kamu membentak mereka, dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia.

Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah, “Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil,” (QS. Al-Isra, ayat 23-24).

Wallahu a’lam bish shawab.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here