Habib Rizieq Minta Kader-Kader PPP Taubat, Ganti Kepemimpinan Partai

1561

Laporan: Muhammad Fadhil dari Makkah

Makkah, Muslim Obsession
Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Syihab meminta seluruh kader Partai Persatuan Pembangunan (PPP) utamanya para ketua dan sekretaris Dewan Pimpinan Wilayah dan Dewan Pimpinan Cabang PPP di seluruh Indonesia untuk bertaubat, lantas mengganti kepemimpinan PPP.

Hal tersebut ditegaskan Habib Rizieq kepada Habil Marati, mantan Wakil Ketua Umum DPP PPP Djan Faridz, usai bertemu Habib Rizieq di Makkah, Sabtu (30/12/2017) petang. Habil menemui Habib Rizieq difasilitasi Ketua Umum Persaudaraan Muslimin Indonesia (Parmusi) H. Usamah Hisyam.

“Habib Rizieq minta untuk segera dilakukan perubahan kepemimpinan PPP, tidak Romy (Romahurmuziy) dan tidak Djan Faridz,” kata Habil didampingi Usamah di lobi Hotel Hilton Millennium Makkah.

Menurut Habib Rizieq, kata Habil, pilihan PPP cuma dua, yakni bertahan dengan kepemimpinan sekarang, tetapi ditinggal umat sehingga nasib PPP selesai dalam Pemilu 2019, atau mengganti kepemimpinan partai sehingga umat akan diinstruksikan untuk kembali mendukung PPP menjadi kekuatan besar.

“Saya dan keluarga besar FPI sejak dulu mendukung dan mencoblos PPP, tetapi sejak dua kepemimpinan PPP mendukung penista agama, saya minta logo PPP diganti saja, dan umat Islam Indonesia jangan ada lagi yang mendukung PPP dalam Pemilu 2019. Kecuali bila kepemimpinannya diganti, tidak Romy dan tidak Djan Faridz,” tandas Habib sebagaimana diutarakan Habil yang dibenarkan oleh Usamah.

Usamah juga mengemukakan bahwa Habib Rizieq meminta agar Habil segera menemui Ketua Dewan Syariah PPP KH Maemun Zubair setibanya di Tanah Air untuk menyampaikan salam dan pesan tersebut.

“Ingatkan kader-kader PPP, jangan berharap mereka terpilih menjadi anggota legislatif, kalau sampai Pemilu nanti PPP masih dipimpin Romy,” ujar Habib Rizieq.

Menurut Habil, Habib Rizieq juga mendesak Usamah Hisyam sebagai Ketua Umum Parmusi untuk terlibat penuh dalam menggerakkan perubahan kepemimpinan PPP.

“Karena itu Habib Rizieq mengingatkan Pak Usamah, dalam sejarahnya Parmusi itu salah satu pilar fusi partai-partai Islam ke dalam tubuh PPP tahun 1973. Jadi Pak Usamah harus juga di depan dalam menggerakkan penyelamatan partai,” tegas Habil.

Usamah sendiri enggan berkomentar panjang. “Sesuai keputusan Mukernas 1, 2, dan 3 Parmusi, Parmusi secara organisasi telah memutuskan fokus dalam dakwah sebagai gerakan. Kalau dulu politik dakwah, sekarang dakwah politik. Sedangkan politik praktis urusan individu, seperti Pak Habil Marati,” ucap Usamah. (Fath)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here