Gus Yahya: Sebutan Kafir Tidak Pantas di Negara Modern

473

Jakarta, Muslim Obsession – Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf mengatakan, sebutan kafir tidak pantas diucapkan di sebuah negara modern. Para ulama-ulama NU pun kata dia, sepakat agar sebutan kafir tidak dipakai dalam dunia modern.

Menurutnya, di negara modern sebutan kafir harus diganti dengan sebutan non muslim. Hal ini berkaitan dengan upaya mengurangi permusuhan antar umat beragama.

“Kami pada waktu itu dengan membuat kesimpulan bahwa kategori non muslim atau kafir sesungguhnya tidak relevan dalam konteks negara bangsa modern,” kata Yahya dalam webinar Majelis Ulama Indonesia (MUI), Rabu (30/3).

Menurut Yahya, hal semacam ini juga dilakukan umat beragama lain seperti pemimpin agama di Vatikan dan kelompok dalam umat Yahudi.

Pada 2016 lalu, kata Yahya, muncul kelompok yang menamakan diri sebagai Yahudi Konservatif. Kelompok ini mengaku masih memegang Taurat namun membuka peluang penafsiran baru.

Kelompok ini berbeda dengan Yahudi Ortodoks yang memegang Taurat dan tidak mau membuat interpretasi sama sekali serta Yahudi Reformis yang membangun nilai baru tanpa melihat teks Taurat.

Yahya mengungkapkan, Yahudi Konservatif kemudian mengumumkan dokumen pertobatan. Mereka menyebut secara terang-terangan bahwa dalam wacana Yahudi klasik terdapat wawasan agama yang merendahkan kelompok di luar Yahudi.

“Dalam wacana Yahudi klasik memang ada wawasan keagamaan yang misalnya merendahkan kelompok di luar Yahudi, menganggap ras di luar Yahudi yang inferior,” ujarnya.

Kelompok tersebut kemudian menuntut pembentukan wawasan alternatif sehingga orang Yahudi lebih siap hidup berdampingan dengan damai dan setara dengan kelompok lain.

Lebih lanjut, Yahya mengatakan bahwa upaya semacam ini penting dilakukan untuk mengurangi mindset permusuhan dan kebencian satu sama lain.

“Saya kira ini merupakan PR kita bersama, bukan hanya PR umat Islam saja tapi juga PR seluruh kelompok agama-agama di belahan mana pun,” tutur alumni Universitas Gajah Mada (UGM) itu. (Albar)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here