Gus Yahya Minta Stop Politisasi Polemik Wadas

601

Jakarta, Muslim Obsession – Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf meminta polemik yang terjadi di Desa Wadas, Kecamatan Bener, Purworejo, Jawa Tengah tidak dipolitisasi secara berlebihan.

Dia pun tak ingin kasus Wadas dicap sebagai upaya pemerintah menindas rakyat. Hal itu disampaikan pria yang akrab disapa Gus Yahya saat sambutan di Musyawarah Kerja Wilayah (Muskerwil) Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Tengah dan Harlah NU ke 99 Hijriah.

“Kita tidak perlu tergesa-gesa mempolitisasi masalah semacam ini sebagai masalah antara pemerintah dengan rakyat, masalah pemerintah menindas rakyat dan sebagainya, kita tidak boleh berlebihan dalam soal ini,” kata Yahya secara virtual di Aula Masjid Agung Jawa Tengah, Kamis (10/2).

Dia mengatakan seluruh pihak mesti bersama-sama mencari jalan keluar kasus Wadas. Yahya menyatakan NU siap menjembatani komunikasi yang lebih baik antara pemerintah dan masyarakat Wadas.

“Yang kita butuhkan sekarang adalah jalan keluarnya dan Nahdlatul Ulama insyaallah akan siap terus hadir mendampingi rakyat dan membantu pemerintah melancarkan komunikasi antara pemerintah dengan rakyat itu sendiri,” ujarnya.

Yahya yakin Gubernur Jawa Tengah Ganjar akan mampu merampungkan persoalan penambangan batu andesit di Desa Wadas dengan baik. Hal ini, katanya, mengingat Purworejo punya ikatan emosional dengan Ganjar.

“Mudah-mudahan ke depan bisa lebih baik dan kalau saya pribadi sangat yakin bahwa ini bisa diselesaikan, karena ini masalahnya dengan tetangga Pak Ganjar yang orang Purworejo,” seloroh Yahya.

Dalam acara itu, Ganjar juga hadir beserta jajaran Forkopimda Jateng dan sejumlah pimpinan PWNU Jateng antara lain Rais Syuriah Ubaidillah Shodaqoh. Hadir pula Ketua DPW PKB, Yusuf Chudlori hingga Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi.

Ganjar menyebut dukungan dari PBNU yang disampaikan oleh Ketum Yahya Cholil Staquf menjadi energi tambahan agar pemerintah bisa berkomunikasi lebih baik dengan masyarakat Wadas.

“Sehingga nanti yang pro maupun kontra sama-sama bisa saling menghargai dan kita carikan solusi yang paling bagus,” kata Ganjar.

Warga Wadas menolak penambangan batu andesit untuk proyek strategis nasional (PSN) Bendungan Bener sejak 2016. Penolakan tersebut kerap mendapat tekanan dari aparat kepolisian. (Albar)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here