Surabaya, Muslim Obsession – Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf punya impian membangkitkan NU di tiga bidang. Pertama kebangkitan intelektual, kedua kebangkitan wirausaha, dan ketiga kebangkitan teknokrasi.
Untuk bidang teknokrasi, Gus Yahya, sapaan akrabnya, memercayai Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa sebagai sosok yang paling memahami, dan mengerti, sekaligus berpengalaman di bidangnya.
Bukan tanpa alasan mengapa pilihan itu jatuhnya ke Khofifah yang kini juga menjabat sebagai Ketua PBNU. Hal itu karena terdorong oleh kesetaraan gender sebagaimana digembar-gemborkan banyak orang. Lebih dari itu, Gus Yahya melihat potensi perempuan kelahiran Surabaya, 19 Mei 1965 itu tidak ada yang melampauinya dalam bidang teknokrasi.
“Tidak ada yang berpengalaman lebih baik dalam bidang ini selain Khofifah,” ujarnya pada Silaturahim PBNU, Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Se-Indonesia, dan Gubernur Jawa Timur Hj Khofifah Indar Parawansa di Gedung Negara Grahadi, Jalan Gubernur Suryo, Surabaya, Jawa Timur pada Rabu (16/2/2022) malam.
Sebagaimana diketahui, Khofifah sudah menjadi Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan pada usianya yang baru menginjak 34 tahun di era Kabinet Persatuan Nasional yang dipimpin oleh Presiden KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur).
Gus Yahya menceritakan, Gus Dur mengatakan bahwa jika orang NU hendak masuk di wilayah eksekutif, setidaknya harus memiliki pengalaman tiga periode di legislatif. Namun, hal tersebut tidak berlaku bagi seorang Khofifah.
Oleh karena itu, Gus Yahya meminta Khofifah secara khusus untuk berkeliling Indonesia dalam rangka melatih PWNU se-Indonesia mengenai teknokrasi. “Bu Khofifah akan kita minta berkeliling Indonesia mengajar PWNU se-Indonesia tentang bagaimana mengelola membangun teknokrasi di dalam Nahdlatul Ulama,” ujarnya. (Albar)
