Guru Madrasah Terdampak Gempa Ikuti Pelatihan Metode Trauma Healing

1255
Guru Madrasah terdampak gempa Lombok (Foto: Kemenag)

Lombok, Muslim Obsession – Kementerian Agama melalui Direktorat Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Madrasah mengadakan pelatihan metode trauma healing bagi guru madrasah yang terkena dampak gempa lombok. Kegiatan ini berlangsung tiga hari, 11-13 September 2018 di Lombok.

Direktur GTK Madrasah, Suyitno menyampaikan peran penting direktoratnya yang khusus menangani SDM madrasah. “Peran GTK (direktorat) bagaimana memberikan pembekalan pada guru-guru,” kata Suyitno.

Pembekalan yang dimaksud Guru Besar UIN Palembang ini adalah metode trauma healing yang bisa diberikan pada anak didik.

“Tentu agak naif apabila guru tidak mendapatkan pembekalan, padahal yang berdampingan langsung dengan anak-anak, walaupun peran para relawan juga penting,” jelas Suyitno.

Suyitno juga menyampaikan bahwa Kemenag akan membantu guru-guru melalui bantuan pemberdayaan KKG dan MGMP yang ada di Lombok.

Trauma Healing ini menghadirkan Guru BK (Bimbingan-Konseling) MAN 2 Bandung Siti Kulsum,S.Psi. Kepada peserta, Siti Kulsum mengajari metode Expresive Art Theraphy untuk melakukan trauma healing bagi guru madrasah pasca gempa di lombok. Metode tersebut menggunakan media sederhana yang terdapat di alam sekitar seperti batu, pasir, daun, ranting dan lain sebagainya.

Menurut salah satu peserta, Moh. Nurul Wathani dari Kabupaten Lombok Utara metode yang diberikan sangat menarik dan tepat untuk proses pembelajaran.

“Kalau anak-anak, bosan juga kalau cuma nyanyi-nyanyi saja. Mudah-mudahan materi ini bisa dipakai,” kata Nurul seperti dirilis Kemenag, Kamis (13/9/2018).

Hal senada disampaikan Ati Astuti dari Lombok Tengah yang sehari-hari masih tidur di tenda. “Sangat bermanfaat, nanti kita terapkan ke anak-anak,” kata Ati.

Ati juga menceritakan anak-anak juga masih trauma. Bahkan kalau ada anak yang menggoyang-goyangkan jendela, ada di antara mereka yang langsung kabur keluar kelas.

Kegiatan trauma healing ini diikuti oleh 60 orang peserta yang terdiri dari guru dan pengawas madrasah yang tekena dampak gempa. (Vina)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here