Guru Besar AS Usulkan NU dan Muhammadiyah dapat Nobel Perdamaian

1006
NU dan Muhammadiyah

Jakarta, Muslim Obsession – Guru Besar Antropologi Universitas Boston, Amerika Serikat, Robert W Hefner mengusulkan Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah menjadi nomine atau kandidat penerima Nobel perdamaian.

Dia bersama Pusat Studi Keamanan dan Perdamaian Universitas Gadjah Mada tengah mempersiapkan dokumen yang diperlukan.

“Bukan rahasia bahwa di beberapa kalangan telah ada diskusi supaya Muhammadiyah dan NU dipertimbangkan untuk hadiah Nobel,” ujar Hefner, dikutip dari ugm.ac.id. Kamis (24/1/2019).

Hefner mengungkapkan kekagumannya bagaimana organisasi keagamaan di Indonesia mengelola kemajemukan serta menerapkan prinsip Pancasila dan mampu menjadikan nilai-nilai demokrasi diterima dan dihidupi oleh kalangan mayoritas Islam.

Selain memberi warna tersendiri bagi demokrasi di Indonesia, peran dari kedua organisasi ini menurutnya juga membawa nama Indonesia menjadi pembicaraan di kancah dunia.

“Dulu memang tidak banyak yang tahu tentang Indonesia, tapi lewat internet masyarakat bisa melihat keberhasilan Indonesia,” ucapnya.

Pengajuan Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah untuk menerima Nobel Perdamaian pun mendapat dukungan dari sejumlah pihak.

Akademisi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta A Bakir Ihsan mengaku setuju atas pengajuan tersebut karena kedua organisasi Islam terbesar di Indonesia ini  mempunyai kontribusi besar bagi eksistensi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

“Intinya setuju usulan tersebut karena NU dan Muhammadiyah sebagai civil society sudah punya sumbangsih besar bagi eksistensi NKRI yang warganya heterogen, beragam baik dari segi suku, agama, etnis, dan lainnya,” kata Bakir.

Ia mengemukakan, NU melalui gerakan kulturalnya, yakni lewat berbagai pesantrennya menjadi basis kohesivitas sosial

Begitu juga Muhammadiyah yang dinilainya mempunyai karya nyata melalui amal usahanya. Amal usaha itu tidak hanya dinikmati oleh umat Islam, tetapi juga seluruh masyarakat dari berbagai agama.

Begitu juga Aktivis Toleransi antar Umat Beragama Romo Antonius Benny Susetyo mendukung NU dan Muhammadiyah menerima Nobel Perdamaian.

Menurut pria yang karib disapa Romo Benny ini, NU dan Muhammadiyah berjasa menjaga NKRI serta perdamaian di Indonesia dan dunia secara nyata melalui wujud Islam Rahmatan lil Alamin. (Vina)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here