Grand Sheikh Al-Azhar: Muslim Indonesia Beragam Tapi Damai

1079
Grand Sheikh Al-Azhar - Ahmed Mohamed Ahmed El-Thayeb
Grand Sheikh Al-Azhar, Ahmed Mohamed Ahmed El-Thayeb saat bersilaturahim dengan para alumni Universitas Al-Azhar, di Solo, Selasa (1/5/2018). (Foto: Kemenag)

Solo, Muslim Obsession – Grand Sheikh Al-Azhar, Ahmed Mohamed Ahmed El-Thayeb mengaku senang setiap kali berkunjug ke Indonesia. Sebabnya, di negara mayoritas Muslim ini Grand Sheikh Al-Azhar selalu disambut hangat dan istimewa.

“Ini adalah kunjungan ketiga saya di Indonesia. Saya selalu mendapat sambutan luar biasa, baik oleh Pemerintah Indonesia, maupun masyarakat Indonesia. Berkunjung di Indonesia, memberikan kenangan yang lain dan istimewa,” tuturnya saat menyempatkan diri bersilaturahim dengan para alumni Al-Azhar di Kota Solo, Jawa Tengah, Selasa (1/5/2018).

Seperti dilansir Kemenag, acara silaturahmi diselenggarakan oleh Organisasi Internasional Alumni al-Azhar (OIAA) cabang Indonesia. OIAA Cabang Indonesia diketuai oleh Tuan Guru Bajang (TGB) Muhammad Zainul Majdi yang juga Gubernur NTB. Sedang mantan Menag KH Quraish Shihab sebagai Ketua Dewan Kehormatannya.

Dalam Silaturahmi Akbar tersebut, selain dihadiri ribuan alumni al-Azhar, hadir pula Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, Duta Besar Mesir untuk Indonesia, para pimpinan ormas dan pengasuh pondok pesantren.

Pada kesempatan tersebut, Sheikh Ahmed El-Thayeb tak sungkan memuji masyarakat Indonesia. Menurutnya, meski berbeda suku namun masyarakat Indonesia tetap bisa menjaga keharmonisan.

“Berbicara tentang Indonesia dan masyarakatnya, yang kami pikirkan adalah masyarakat Islam yang sangat besar dan terus berkembang. Apa yang dilakukan Pemerintah dan masyarakat di sini, tidak bisa dilakukan di negara lain. Di sini, sangat beragam namun damai,” ujarnya.

Sheikh Ahmed El-Thayeb lalu berkisah, saat dirinya masih menjadi Rektor Universitas Al-Azhar, banyak mahasiswa di luar Timur Tengah yang bahasa Arabnya pas-pasan. Jarang yang memperoleh nilai 100.

“Suatu hari ada mahasiswa yang mendapatkan nilai 100. Setelah saya tanya, mahasiswa itu berasal dari Indonesia,” kenangnya.

Kepada hadirin, Sheikh Ahmed El-Thayeb mengajak para alumni Al-Azhar untuk mengajarkan ilmu kepada masyarakat yang didapat saat belajar di Al-Azhar, khususnya Islam yang moderat.

Ia juga mengutarakan niatnya untuk membuat organisasi alumni ke seluruh dunia, termasuk Eropa. Selain itu, Al-Azhar ingin menjadi salah satu organ pengawas PBB untuk menunjukkan pada dunia, bahwa Islam adalah agama damai, bukan teroris dan suka kekerasan.

Sheikh Ahmed El-Thayeb juga berharap ada mata pelajaran tentang Sejarah Al-Quds dan Perjuangan Palestina untuk diajarkan kepada putra-putri Islam di seluruh dunia. (Fath)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here