Gerakkan Ekonomi Umat, PW Parmusi Aceh Bina UMKM Muslimah

709
Ketua PW Parmusi Aceh, Ustadz Bahroom Mohd. Rasyid, saat memberikan sambutan dalam Pengajian Ekonomi yang digelar Parmusi Business Center (PBC), Sabtu (2/4/2022).

Jakarta, Muslim Obsession – Semangat kemandirian ekonomi umat terus diembuskan Parmusi (Persaudaraan Muslimin Indonesia) melalui serangkaian program perekonomian yang digerakkan pengurus, kader, dan dai di seluruh Tanah Air.

Salah satu gerakan ekonomi dimaksud telah dilakukan Pengurus Wilayah (PW) Parmusi Aceh dengan membangun UMKM Muslimah.

Ketua PW Aceh, Ustadz Bahroom Mohd. Rasyid mengatakan bahwa saat ini Muslimah Aceh massif bergerak untuk membangun jiwa wirausaha para perempuan Aceh. Pasalnya, perempuan saat ini tak hanya merupakan ibu rumah tangga biasa, tapi juga ada yang menjadi kepala rumah tangga.

“Kami sadar bahwa perempuan itu ada juga yang berfungsi sebagai kepala rumah tangga sekaligus ibu anak-anak, sehingga mereka perlu memiliki jiwa kemandirian ekonomi,” ujar Ketua PW Aceh Ustadz Bahroom dalam pengantarnya di Pengajian Ekonomi PBC (Parmusi Business Center) Sabtu (2/4/2022).

BACA JUGA: Parmusi Garut Sosialisasikan PBC untuk Sejahterakan Anggota

Ustadz Bahroom menambahkan, ada sejumlah program yang sudah dijalankan oleh pihaknya melalui Muslimah Aceh. Di antaranya adalah dengan membangun dan membina UMKM agar memiliki pasar konsisten dan kontinyu, sehingga hasilnya bisa dipasarkan.

“Caranya bagaimana? Salah satunya, Muslimah Aceh banyak mengikuti event bertaraf nasional,” jelas Ustadz Bahroom.

Terkait permodalan, imbuhnya, PW Parmusi Aceh membuka akses modal UMKM melalui koperasi, dimana pada tahap awal para pelaku UMKM dapat meminjam modal sebesar Rp.10 juta per orang.

Pinjaman ini memiliki masa tenggang waktu pengembalian 50 hari, dimana dari program ini koperasi hanya mengambil keuntungan sebanyak Rp.50 ribu.

BACA JUGA: Kiat Sukses Tanam Cabai untuk Generasi Milenial

“Nah, jika memungkinkan Parmusi Pusat bisa mendirikan koperasi tingkat nasional dengan mendapatkan akses modal dari lembaga-lembaga yang berkompeten,” saran Ustadz Bahroom.

Menopang Logistik Dakwah

Menanggapi hal tersebut, Ketua Umum PP Parmusi H. Usamah Hisyam menyambut baik saran PW Parmusi Aceh.

Usamah mengatakan, Parmusi Pusat sesungguhnya telah memiliki rancang-bangun untuk membangun perekonomian umat, khususnya untuk menopang logistik dakwah Parmusi.

“Sejak Muktamar lalu Parmusi sudah mempersiapkan berbagai rancang-bangun bagaimana menjalankan konsep dakwah, kita tidak boleh tangan di bawah. Seluruh kader Parmusi harus berupaya sekuat tenaga agar bisa menjadi muzakki untuk gerakan dakwah ilallah. Hanya kader-kader Parmusi militan sajalah yang mampu menggerakan dakwah ilallah ini termasuk menggerakkan roda perekonomian,” ungkap Usamah.

BACA JUGA: 5 Langkah Membangun Usaha Sesuai Syariat Islam

Usamah berharap, upaya yang dilakukan PW Parmusi Aceh bisa merambah dan diikuti oleh pengurus wilayah lainnya di Tanah Air. Oleh sebab itu, ia berjanji agar usulan, ide, dan gagasan PW Parmusi Aceh akan disosialisasikan dan menjadi keputusan nasional.

Di sisi lain, lanjut Usamah, Parmusi Pusat pernah mencoba upaya mendapatkan permodalan usaha melalui beberapa lembaga keuangan. Hanya saja diakuinya kerja sama tersebut tidak berjalan baik disebabkan birokrasi yang terlalu ribet.

BACA JUGA: Ustadz Farid Okbah: Jadilah Pengusaha Jujur Agar Selamat Dunia-Akhirat

“Oleh karenanya Parmusi Pusat tengah melakukan sejumlah upaya agar perekonomia berjalan baik, terutama guna menopang logistik dakwah. Salah satunya dengan mendirikan perusahaan PT. Madani Ventura yang segera akan digerakkan untuk mempersiapkan logistik dakwah dengan skala ultra mikro,” kata Usamah.

Perusahaan ini, jelasnya, diarahkan untuk menopang seluruh bisnis dakwah melalui bidang pertanian, perkebunan, peternakan, dan perikanan. Melalui perusahaan ini, seluruh produk dari daerah akan ditampung lalu dijual ke international market atau ekspor ke berbagai negara.

“Insya Allah logistik dakwah ini dikembangkan dengan mengawali beberapa usaha dari wilayah-wilayah skala besar. Misal, melalui PBC, Parmusi telah berinvestasi Ubi Cilembu hasil upaya PW Jawa Barat,” papar Usamah.

Sementara itu di Kepri, sambungnya, sudah ada pengembangan air mineral, sebagaimana juga dikembangkan PW Aceh.

“Jadi tidak cuma untuk bisnis, tapi juga memberikan akses bagi warga Pulau Mongkol di Kepri, dimana pulau tersebut sudah ditetapkan sebagai Desa Madani,” tandasnya. (Fath)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here