Geliat Islam di Samudera Hindia

1342

Oleh: Azhar Rasyid (Penilik sejarah Islam)

Samudera Hindia hanyalah salah satu samudera di dunia. Ia bukan yang terluas, dan bukan pula yang paling terkenal. Tapi ia menghubungkan dua benua besar yang diyakini sebagai asal-usul peradaban manusia: Asia dan Afrika. Lewat Samudera Hindia pula salah satu agama besar dunia, Islam, berkembang. Kini, sekitar satu setengah milenium sesudah Nabi wafat, Islam menjadi agama yang dianut oleh mereka yang tinggal di berbagai sisi Samudera Hindia, mulai dari Madagaskar dan Somalia di bagian barat, Yaman di bagian utara, dan Sumatera di bagian timur.

Samudera Hindia telah menjembatani manusia di berbagai tepinya sejak ribuan tahun silam. Awalnya, para penghuni kawasan pesisir mulai mengenal dan memahami pola arah angin musim di laut. Pengetahuan ini digabungkan dengan teknologi perkapalan yang memungkinkan orang melakukan perjalanan yang sangat jauh. Tambahan lagi, airnya hangat dan minim badai. Penduduk di salah satu bagiannya bermigrasi ke bagian lain melalui lautan ini. Lalu terjadilah percampuran ras, persilangan budaya, dan peleburan ide-ide.

Sejak beberapa abad sebelum Masehi, berbagai kawasan di Samudera Hindia menjadi kian hidup oleh aktivitas dagang. Rempah-rempah, sutra, gading gajah hingga budak diperjualbelikan di kawasan ini. Awalnya perdagangan terjadi antara para saudagar di Afrika Timur yang berjual-beli dengan mereka yang ada di Timur Tengah dan India. Ketiga kawasan ini menjadi segitiga emas perdagangan kala itu. Asia Tenggara sendiri masih berada dalam jaringan yang dikuasai Cina.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here