Jakarta, Muslim Obsession – Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kemenag menggelar Bahtsul Masa’il Perhajian Masa Kini. Guna membahas dinamika pembacaan doa manasik haji dan umrah selain doa-doa yang sudah ma’tsur (berdasarkan riwayat).
Kegiatan tersebut akan berlangsung tiga hari, 20-23 Maret 2018 di Jakarta. Dirjen PHU Nizar Ali berharap bahtsul masa’il ini menghasilkan rumusan strategis dan jawaban atas berbagai persoalan perhajian dan umrah masa kini.
“Ini sekaligus menyambung tali silaturahmi antara generasi pendahulu dengan generasi sekarang yang mungkin saja tidak begitu memahami filosofi perhajian yang sebenarnya. Sekaligus dapat menjawab tantangan problematika dan dinamika perhajian akhir-akhir ini,” terang Nizar Ali.
“Pada hari kedua, kami akan membahas desain dan pola bimbingan manasik berbasis bimbel. Kami juga akan membahas sistem silabus dàn kurikulum bimbingan manasik Kementeriaan Agama dan kelompok bimbingan,” sambungnya, seperti dilansir laman Kemenag.
Selain Dirjen PHU Nizar Ali, sejumlah narasumber pada bahtsul masa’il ini adalah Ahmad Kartono (mantan Direktur Bina Haji), Asrorul Ni’am Sholeh (Komisi Fatwa MUI), Ali Rohmad (Karo Perencanaan), serta Khoirizi H. Dasir (KHD).
Hadir dalam pembukaan, Selasa (20/3/2018), Direktur Bina Haji Khoirizi H. Dasir dan Kasubdid Bina Jamaah Endang Jumali. Perwakilan ormas juga turut serta dalam kegiatan tersebut, antara lain MUI, NU, Muhamadiyah, dan Persis.
Turut hadir Forum Kelompok Bimbingan, Asosiasi Penyelenggara Haji dan Umrah, serta perwakilan Bidang Haji Kanwil Kemenag Probinsi DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Banten. (Vina)
