Muslim Obsession – Kabar mengejutkan diungkap media Inggris, The Sun, yang melansir bahwa megabintang Manchester United mundur dari Timnas Prancis.
Gara-garanya, midfielder timnas Prancis ini kecewa dengan pernyataan Presiden Prancis Emmanuel Macron yang diduga menghina Islam, agama yang dianut Pogba.
Sebelumnya Macron diketahui mengeluarkan kecaman atas aksi pembunuhan terhadap Samuel Paty. Guru sejarah itu ditemukan tak bernyawa di Conflans-Sainte-Honorine, barat laut Paris, setelah beberapa hari sebelumnya menunjukkan karikatur Nabi Muhammad SAW sebagai contoh kasus saat mengajar.
Macron mengatakan, pelaku dalam pembunuhan merupakan bagian dari kelompok Islam militan domestik atau biasa disebut Cheikh Yassine. Karena itu, ia meminta kelompok tersebut dibubarkan demi kebaikan bersama.
Presiden Prancis itu juga meminta Masjid Pantin yang terletak di pinggiran timur laut Paris untuk ditutup. Hal itu karena salah satu jamaah masjid tersebut merupakan wali murid, di mana Samuel Paty mengajar.
Macron juga mengungkapkan ucapakan kontroversial, dimana ia menyebut Samuel Paty dibunuh karena Islamis menginginkan masa depan Prancis. Sontak, ucapan Macron mendapat respons dari Muslim Prancis dan para pemimpin negara Islam.
Pogba Tuntut The Sun
Kabar terkait Pogba yang dilansir The Sun, rupanya menyulut amarah Pogba. Pemain yang pernah membela Juventus itu bahkan berencana menyeret The Sun ke meja hijau karena telah menyebarkan fitnah mengenai dirinya.
Mengutip Bola.net, Pogba menegaskan bahwa ia sama sekali tidak pernah berencana berhenti membela Timnas Prancis seperti klaim yang dibuat The Sun.
“Jadi The Sun melakukan ini lagi. Berita yang beredar mengenai saya 100% tidak berdasar, di mana mereka mengatakan hal yang tidak pernah saya ucapkan atau saya pikirkan.”
“Saya terkejut, saya marah dan frustrasi dengan beberapa media yang menggunakan saya untuk membuat tajuk berita bohong mengenai situasi terkini di Prancis dan juga mencampurkannya dengan Tim Nasional Prancis dan juga agama saya.”
Berdasarkan pernyataan resminya itu, Pogba berencana menyeret The Sun ke ranah hukum akibat memberitakan fitnah mengenai dirinya.
“Saya selalu menentang segala bentuk teror dan juga kekerasan namun sayangnya beberapa media tidak bertanggung jawab ketika menulis sebuah berita, di mana mereka mengabaikan kebebasan pers dan tidak memverifikasi berita yang mereka buat, lalu menciptakan gosip tanpa memikirkan gosip itu akan berdampak kepada kehidupan orang-orang dan juga kehidupan saya.”
“Saya akan mengambil langkah hukum kepada media yang menyebarkan berita bohong ini. Kepada The Sun, yang biasanya tidak peduli denbgan hal-hal seperti ini: Beberapa di antara kalian mungkin pernah ke sekolah dan ingat bagaimana guru kalian mengatakan untuk memeriksa sumber kalian, jangan menulis berita tanpa yakin kebenarannya. Tapi kalian melakukan ini lagi, dan kali ini topiknya sangat serius, jadi kalian sungguh memalukan!” tulisnya.
Belakangan, seperti dilaporkan Strettynews, The Sun telah meminta maaf kepada Pogba atas pemberitaan yang keliru.
Selama ini Pogba memang dikenal sebagai sosok Muslim religius. Ia sering tampil menegnakan pakaian islami dan berdoa di lapangan. Ia juga sering berbagi konten islami bersama ibunya dan melakukan umrah ke Tanah Suci.
Dalam banyak kesempatan, Pogba juga menyuarakan tentang Islam yang damai dan membuat banyak perubahan dalam hidupnya.
“Islam membuat saya berubah. Islam membuat saya menyadari hal-hal dalam hidup, saya kira saya menjadi lebih tenang karenanya. Itu membawa perubahan yang baik dalam hidup saya karena saya tidak dilahirkan sebagai seorang muslim,” lanjut Pogba.
Pogba mengemas 71 caps dan mencetak 10 gol semenjak menjalani debut bersama Timnas Prancis dari 22 Maret 2013. Selama membela tim senior Prancis, Pogba mempersembahkan satu trofi bergengsi, yakni gelar Piala Dunia 2018.
Pogba menjadi ‘tulang punggung’ bagi Timnas Prancis di level sepakbola internasional. Selain Pogba ada banyak pemain Muslim yang berjasa bagi Timnas Prancis, di antaranya Zinedine Zidane, Franck Ribery, Ousmane Dembele, N’Golo Kante, Adil Rami, Houssem Aouar, dan masih banyak lagi. (Fath)
