Festival Pesona Selat Lembeh Berpotensi Mendunia

960
Festival Pesona Selat Lembeh
Festival Pesona Selat Lembeh di Kota Bitung, Sulawesi Utara, berpotensi untuk mendunia, karena memiliki posisi yang strategis. (Foto: Kemenpar/Facebook)

Bitung, Obsessionnews.com – Ajang tahunan Festival Pesona Selat Lembeh (FPSL) 2018 resmi dibuka, Sabtu (6/10/2018). Acara ini akan berlangsung hingga 10 Oktober mendatang. FPSL berpotensi untuk mendunia, karena memiliki posisi yang strategis.

Staf Khusus Menteri Bidang Kebudayaan Kementerian Pariwisata (Kemenpar) Taufik Rahzen mengungkapkan tingginya potensi Selat Lembeh di wilayah Kota Bitung, Sulawesi Utara. Menurutnya, ada tiga faktor mengapa FPSL seharusnya bisa mendunia.

“Berdasarkan penelitian kurator, Selat Lembeh ini sangat potensial sekali. Hal itu bisa dilihat karena posisinya strategis, baik secara geografis, ekonomis dan juga secara sejarah,” kata Taufik yang ikut membuka FPSL 2018 bersama Wali Kota Bitung Maximilliaan Jonas Lomban seperti dikutip Muslim Obsession dari laman Facebook Kemenpar, Selasa (9/10).

Secara geografis Selat Lembeh berada di bibir Samudra Pasifik. Dengan demikian tradisi Samudra Pasifik juga ada di Bitung. Dan berdekatan juga dengan negara-negara di Samudra Pasifik, seperti China, Jepang, Korea, Taiwan, Amerika, dan beberapa negara-negara Amerika Latin.

Hal kedua yang disorot adalah kekayaan alam Selat Lembeh. “Kedua, di sini kaya akan keanekaragaman hayati. Tempatnya memang kecil, tapi sangat kaya karena kedalaman dan geografis yang sangat menarik. Terutama untuk mikro laut, binatang-binatang kecil,” papar Taufik.

Yang membuat Selat Lembeh semakin menarik adalah faktor sejarah. Di sinilah awal dari Trikora. Awal dari revolusi mental yang dilakukan Sam Ratulangi. “Kalau semua menjadi sebuah festival, maka menjadi sebuah festival yang kuat,” tandasnya.

Sementara itu anggota Tim Kurator 100 Wonderful Indonesia Calender of Event (CoE) Dynand Fariz juga punya harapan tinggi untuk Bitung. Dia berharap FPSL tahun depan bisa diselenggarakan lebih baik lagi.

“Menurut saya pesona Selat Lembeh dari komunitas SDM-SDM-nya sudah punya power yang luar biasa. Gerakan bersama sangat tinggi. Tinggal bagaimana event ini digelar dengan konten dan konsep yang jelas dan punya nilai jual mendatangkan wisatawan lokal maupun asing,” ujar Dynand.

Ia menilai selat lembeh harus kuat dengan pesona wisata air. Khususnya wisata lautnya. “Jadi saya pikir ini satu potensi untuk Indonesia di wilayah timur. Untuk disempurnakan digalakan dari tahun ke tahun,” tutur pria yang dikenal sebagai penggagas Jember Fashion Carnaval (JFC) ini.

Harapan serupa disampaikan Wali Kota Bitung Maximilliaan Jonas. Di depan para pengunjung ia mengatakan pariwisata Bitung bisa berkembang dengan sangat baik berkat selalu hadirnya FPSL.

“Dengan semua yang Kota Bitung miliki, tentu kami berharap potensi-potensi pariwisata disini bisa berjalan dengan sangat baik. Dengan begitu, saya yakin pergerakan roda-roda yang lain seperti ekonomi dan lainnya juga akan bergerak di kota yang kami cintai ini,” kata Maximilliaan.

Asisten Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Regional III Kemenpar Ricky Fauzi, mengatakan FPSL akan dipadati beragam agenda.

“Agenda tahun ini padat. Ada pertunjukan tari tradisional kolosal, festival kuliner, parade kapal atau dikenal dengan Sail Pass. Selain itu juga festival tuna, lomba renang, penanaman karang, dan lomba fotografi,” ujar Ricky yang didampingi Kepala Bidang Pemasaran Wilayah Sulawesi Kemenpar Afrida Pelitasari.

Ricky menambahkan, salah satu daya tarik utama festival ini adalah kehadiran band D’Masiv. “Band ini akan menjadi jaminan serunya kegiatan. Jadi sayang jika tidak hadir,” katanya.

Menteri Pariwisata Arief Yahya juga mendukung Festival Pesona Selat Lembeh. Menurutnya, jika dikelola dengan baik, festival ini bisa mendatangkan wisatawan.

“Pesona Bitung yang sangat bagus, akan dibalut dengan kemegahan budayanya. Dan ini akan menjadi nilai jual yang bagus. Apalagi Bitung berada di bibir Pacifik. Bisa menjadi daya tarik untuk wisatawan asal China, Jepang, dan lainnya,” kata Arief. (red/arh)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here