Felix Siauw Kisahkan Caranya Meyakinkan Sang Kakak Masuk Islam

2184
Kakak Felix Siauw, Freddy, mengucapkan dua kalimat syahadat.

Jakarta, Muslim Obsession – Ustadz Felix Siauw tak menyangka jika orang yang tak pernah didoakannya, tak pernah ia mintakan agar Allah berikan kepadanya hidayah, tapi saat ini ia begitu dekat dengan ke-Islaman.

“Yang mustahil itu nyata,” tulis Felix, menyambung postingan tulisan sebelumnya di akun Instagram @felixsiauw, Ahad (8/9/2019).

Selepas dari itu, sambungnya, ia berkali-kali berjumpa dengan Freddy dan chat di WA secara intens serta menemui orangtua yang makin galau karena akan “kehilangan 1 orang anak lagi” versi mereka.

Kepada Freddy, Felix juga beberapa kali menyanyakan, kalau sudah siap, syahadat saja. Namun berkali-kali pula Freddy bilang, “Nanti, belum siap dengan konsekuensinya”.

Sampai hari itu, 7 September 2019. Kajian Musawarah mengundang Ustadz Adi Hidayat. Felix kembali sampaikan kepada Freddy, “Mau syahadat?”. Dijawab, “Belum”.

Baca juga:

Bertanya Soal Hadits, Freddy Membuka Jalan Damai dengan Felix Siauw 

Video Menegangkan Detik-Detik Kakak Ustadz Felix Siauw Mengucapkan Syahadat

Mengharukan! Curahan Hati Ustadz Felix pada Sang Kakak yang Baru Masuk Islam

Cara Felix meyakinkan sang kakak, seperti dikisahkannya kemudian, sangat menarik. Dengan sabar Felix memberikan penjelasan tentang Islam kepada Freddy:

Saya tanyakan, “Apa sih yang buat kau masih belum mau untuk syahadat?”. Dia jelaskan, “Gue takut, dengan semua konsekuensinya, orangtua, keluarga, pekerjaan”, begitu

Saya sambung, “Pisahkan masalah inti dengan cabang, Islam itu urusan kita dengan Tuhan, itu intinya, selesaikan itu sebelum yang lainnya, biar nggak menumpuk”, lanjut saya.

Lalu, “Untuk masuk Islam, hanya perlu 1 poin saja. Kau meyakini Tuhan itu hanya Allah hanya ke Allah kau menyembah, dan Nabi Muhammad itu utusan Allah, dengan caranya kita tau cara menyembah Allah itu kau yakin?” tanya saya.

Dia sampaikan, “Kalau itu gue yakin, Allah itu Tuhan satu-satunya, semua agama. Dan Muhammad itu Rasul Allah, dan Islam serta Al-Qur’an adalah update terakhir dari Tuhan”, jelasnya.

Saya bilang, “Lha, kau itu sudah Islam secara maknawi, cuma belum syahadat aja! Lagian agama mana lagi yang bisa mengadopsi paham begini? Cuma Islam,” pungkas saya.

Lalu saya jelaskan kepadanya soal Raja Najasy yang menjadi Islam tanpa saksi, bagaimana Rasulullah menshalatkan gaib sebab ia sudah beriman walau tak disaksikan.

Saya tambahkan, “Bila kau sudah Islam, kau tanggung jawab gue, gue tanggung jawab kau, sebab kita saudara sedarah, sampai mati gue bela”.

Lalu dia katakan, “Bagaimana dengan konsekuensi Islam?” Saya jawab, “Saya pun sampai sekarang masih mempelajari, kita tuh nggak sempurna, makanya masuk Islam, bukannya kita sempurna baru boleh masuk Islam, gue bantu,” kata saya.

The rest is tears and pray, istighfar dan hamdalah. Hari itu Allah berikan pelajaran berharga pada saya. Sangat berharga. Bahwa semua ini, semuanya, dalam genggaman-Nya. Begitu mudah Allah membolak-balikkan hati, begitu mudah bagi Allah mengubah manusia. Bahkan yang paling saya benci dalam hidup, bahkan semustahil itu bagi saya.

Saya memeluknya, menenggelamkan benci dalam lautan kasih sayang dari Allah, hingga karam tak terlihat. Hari itu Allah ajarkan kasih sayang karena iman.

37 tahun baginya, 35 tahun bagi saya, darah tak persaudarakan kami, harta tak menyatukan kami. Islam yang bisa mengikat hati, Allah yang punya kuasa. Fase baru baginya, ujian berat segera datang, kini Freddy sedang berusaha menghadapinya. Dia tak sendiri, ada banyak airmata dan doa baginya, dia punya saya.

Doakan, sebab semua ini benar-benar tak mudah. Setan dan balatentaranya, pasti berusaha mengerahkan usaha terbaiknya untuk berbuat jahat dan nista.

Tapi diatas segala-galanya, tanggung jawab kita ada pada Allah sebelum semuanya, sebelum manusia. Hanya pada Allah kita berharap, tak ada kekuatan selain Dia.”

(Fath)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here