Fahcry Ali: Mohammad Natsir Seorang Demokrat

814

Jakarta, Muslim Obsession – Bedah buku Biografi Mohammad Natsir, Kepribadian, Pemikiran dan Perjuangan yang ditulis oleh Dewan Pakar PP Parmusi Lukman Hakiem menghadirkan Pengamat Sosio-Politik, Fachry Ali sebagai salah satu pembicara. Ia pun punya pandangan yang menarik tentang sosok Natsir.

Menurutnya, Natsir adalah seorang demokrat, sikap dan kepribadiannya menunjukan bahwa dia adalah seorang demokrat sejati. Bahkan demokrasi yang dipahami Natsir adalah demokrasi Barat yang diperkenalkan Belanda. Karenanya Natsir tidak suka dengan orang besar.

“Kenapa? Karena orang besar cenderung punya potensi menjadi otoriter. Itu yang kemudian ujuangnya dia menjadi masalah dengan Sukarno. Karena Sukarno secara instingtif dia pengin menjadi orang besar,” ujar Fachry di Kawasan Patra Kuningan, Kamis (6/2/2020).

Meski dinilai sebagai seorang yang demokratis. Natsir kata dia, juga dikenal sebagai Islam Kanan yang modernis, namun kurang refektif. Sehingga secara pemikiran keislaman dia berbeda dengan gagasan yang disampaikan oleh
Nurcholish Madjid atau Cak Nur dan juga Abdurrahman Wahid atau Gus Dur.

“Natsir memang dikenal Islam agak kanan, tapi pandangan politiknya barat,” jelasnya.

Meski dianggap sangat demokratis, Natsir tetap beda dengan yang lain. Menurut Fachry, dia adalah orang demokratis yang teguh dengan pendiriianya. Lurus tidak mau kompromi dalam urusan politik. Telebih menyangkut gagasan negara yang dia perjuangkan.

Misalnya dalam soal berdirinya negara Islam. Ia yakin Natsir menolak hal itu. Bagi dia, Pancasila adalah sebuah dasar negara yang sudah final. Karena itu, jika dia masih hidup, ia yakin akan menolak dengan gagasan kelompok yang ingin mendirikan negara Islam.

“Kenapa menolak? Karena Natsir ikut mendirikan NKRI ini, jadi pasti dia menolak jika Indonesia menjadi negara Islam. Itu sisi moderat Natsir,” tandasnya.

Natsir ingin Islam dan demokrasi maju dan berkembang di Indonesia. Artinya kata dia, Natsir ingin mengkawinkan Islam dengan kemodernan. Bagi Natsir Islam dan Barat tidak bertentangan.

Diketahui bedah buku biografi Natsir diadakan oleh PP Parmusi dengan menghadirkan pembicara yang mumpuni dibidangnya, yakni Prof. Dr. Laode Kamaluddin, Lukman Hakiem, Dr. Fachry Ali, Dr. Mohammad Noer, dan moderator Irgan Chairul Mahfiz yang juga menjadi politisi senior PPP. (Albar)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here