Dukung Manasik, Kemenag Jembrana Bangun Madrasah Haji

632
madrasah haji

Bali, Muslim Obsession – Salah satu fungsi diluncurkannya madrasah haji tahun ini adalah untuk mendukung tercapainya program manasik haji sepanjang hayat di provinsi Bali.

Demikian disampaikan Kepala Seksi Penyelenggara Haji dan Umrah, Kantor Kementerian Agama Kabupaten Jembrana, Bali, Muslihin.

Sebab, dengan berdirinya madrasah tersebut, dapat mendukung program manasik sepanjang tahun, yang akhir-akhir ini sedang digalakkan pemerintah.

“Supaya kualitas program ini maksimal dan selaras dengan tujuan yang ingin dicapai Kementerian Agama maka kurikulum madrasah yang disediakan sekolah ini disesuaikan dengan kurikulum manasik haji Kementrian Agama,” pungkas Muslihin melalui siaran pers Ditjen PHU, Selasa (28/1).

Menurutnya, madrasah ini adalah bentuk pelayanan bimbingan dan pembinaan manasik haji mandiri di Instansi non formal yang kegiatannya di Pondok Pesantren, sehingga agar para jamaah haji yang akan berangkat haji, dapat trampil dan memahi Ilmu manasik haji berdasarkan Syariat.

Agenda terdekat dan rencana Jangka Panjang Madrasah Haji, kata Muslihin adalah memberikan bimbingan dan praktek manasik haji selama 16 -18 kali pertemuan dalam satu semester per 6 bulan.

“Yang melatarbelakangi di bentuknya Madrasah Haji iniadalah keinginan serta keluhan dari jamaah karena minimnya pengetahuan tentang manasik haji,terutama para jamaah haji Lansia dalam menerimah bimbingan manasik terkadang sering lupa, jadi dengan berdirinya manasik haji ini, para jamaah mendapat banyak pengalaman dalam mengamalkan ilmu Manasik Haji,” terangnya.

Sementara itu, dalam kesempatan yang sama, pendiri Madrasah Haji, K.H. Fathurrahim menambahkan setiap calon jamaah yang mengikuti program ini akan mendapat sertifikat sebagai tanda sudah lulus telah mengikuti bimbingan di sekolah Madrasah Haji yang pertama ini.

Setiap peserta yang ikut tak terbatas pada calon jamaah yang masuk porsi berangkat tahun ini. Tapi calon jamaah yang baru mendaftar haji di tahun 2019, 2018, 2017 juga banyak yang sudah mendaftarkan dirinya bersedia ikut program ini.

Hal yang sama juga disampaikan oleh HM, Affan Rangkuti, Ketua Umum FKAPHI, bahwasannya meskipun Pengurus Wilayah FKAPHI di Provinsi Bali belum terbentuk, program yang digagas, diinisiasi dan dilakukan FKAPHI juga dilakukan di Provinsi Bali.

“Semoga Provinsi Bali secepatnya membentuk FKAPHI agar sinergitas antar lembaga berjalan tanpa hambatan. Sebelumnya sekolah haji ini sudah berdiri dan jalan di Lampung dan Banten. Dan Bali menjadi yang ketiga,” pungkas Affan.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here