Dua Hafizah Ini Menikah di Pesantrennya Usai Diwisuda

653

Tulang Bawang, Muslim Obsession – Rasa bahagia dirasakan oleh dua orang orang santriwati di Pondok Pesantren Nurul Ikhlas Kampung Sumber Makmur Kecamatan Banjar Margo, Kabupaten Tulang Bawang, Lampung. Usai diwisuda sebagai hafizah 30 juz, ia langsung menuaikan akad nikah di pesantrennya.

Dua santriwati shalihah itu, yakni Ulfiatul Ma’rifah dan Ari Mutia. Keduanya kini telah menemukan tambatan hatinya dan berkomitmen membangun rumah tangga bersama kekasih, yang merupakan pengurus pondok pesantren.

Ulfiatul Ma’rifah dipersunting oleh Hari Gunawan yang merupakan Rais Pesantren dan Ari Mutia menikah dengan M Nur Aziz, Pengurus Pesantren Nurul Ikhlas.

Kedua pasangan ini dinikahkan oleh orang tuanya sesaat setelah mengikuti Wisuda Santri Hafiz Al-Qur’an Angkatan Ke-2 pesantren tersebut, Kamis (30/7).

Pengasuh KH Masykur Alfaruq dan Nyai Hj Siti Zulaiha Al-Hafidzah ikut menyaksikan ketika para santrinya mengucapkan ikrar suci di hadapan penghulu.

“Semoga menjadi keluarga yang sakinah mawaddah wa rahmah,” harap Kiai Faruq.

Terkait dengan kehidupan masa depan santri, pesantren ini telah membekali para santri dengan kemampuan usaha untuk menopang ekonomi mereka. Pesantren telah memberikan keterampilan melalui berbagai kegiatan usaha.

“Di pondok pesantren ini, kami sediakan wadah bagi para santri untuk melatih skill, keterampilan, dan kemampuan lainnya. Selain pendidikan salaf dan formal kami juga mengajarkan santri mengembangkan ekonomi,” ungkapnya.

Ada beberapa aktivitas ekonomi yang dilakukan oleh para santri untuk mewujudkan harapan ini di antaranya kursus komputer desain grafis, isi ulang air minum, koperasi, pertanian dan kegiatan perekonomian lainnya.

Pesantren Nurul Ikhlas juga telah menerima izin untuk mendirikan Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH). Harapannya santri pun nantinya akan dilibatkan aktif untuk membantu dan belajar dalam pengelolaan KBIH tersebut.

Pesantren Nurul Ikhlas memiliki beberapa unit pendidikan di antaranya: tahfizul Qur’an, madrasah diniyah, pesantren anak, sekolah dasar, madrasah tsanawiyah, SMP berbasis pesantren, madrasah aliyah, dan pesantren mahasiswa (perguruan tinggi).

Kegiatan wisuda ini sendiri dihadiri oleh sekitar 800 jamaah yang terdiri dari para santri, dewan pengasuh pesantren, guru, tokoh masyarakat, dan wali santri.

Untuk menjaga kesehatan dan keselamatan yang hadir, pihak pesantren menerapkan protokol kesehatan Covid-19 di antaranya penggunaan masker pada saat acara. (Albar)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here