Donasi Parmusi untuk Meringankan Beban Masyarakat Pulau Kera

1514
Safari Dakwah NTT 2
Ketua Umum PP Parmusi, H. Usamah Hisyam, di tengah anak-anak yang menyambutnya.

Jakarta, Muslim Obsession – Banyak orang menjuluki Pulau Kera sebagai ‘Si Cantik dari Timur’. Julukan yang terucap ketika melihat indahnya pemandangan pulau yang berhadapan langsung dengan Teluk Kupang tersebut. Pulau ini, bahkan, masuk dalam wilayah Taman Wisata Alam Laut (TWAL) Teluk Kupang.

Kendati demikian, kehidupan masyarakat di sana tak secantik julukan pulaunya. Didominasi orang-orang asli Suku Bajo beragama Islam sejak 1911, masyarakat Pulau Kera hidup terasing dengan sarana kehidupan yang jauh dari layak.

Secara administratif, pulau kecil seluas 1 kilometer persegi ini masuk ke dalam wilayah Kecamatan Sulamu, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT). Pulau ini dihuni sekitar 411 warga dari 114 Kepala Keluarga yang hidupnya sangat memprihatinkan dan mengenaskan. Di dalamnya juga terdapat sekitar 70 anak usia TK dan SD yang tidak bersekolah, sehingga terancam buta huruf.

Bahkan, selain hidup di bawah garis kemiskinan, status kependudukan sipil mereka pun hingga kini belum diakui pemerintah Kabupaten Kupang. Dampaknya, warga tak memiliki Kartu Tanda Penduduk (KTP). Padahal, upaya warga untuk mendapatkan KTP telah dilakukan berkali-kali.

Karena tak diakui, warga Pulau Kera tak memiliki akses untuk mendapatkan pelayanan laiknya warga negara Indonesia lainnya, termasuk tak memiliki sarana pendidikan sekolah dan Puskesmas.

Satu-satunya pendidikan informal di sini adalah sekolah menghafal Al-Quran (juz ‘amma) bagi anak-anak yang dirintis salah seorang Dai Persaudaraan Muslimin Indonesia (Parmusi), Ustadz Yusril Mahendra. Ia juga yang menjadi pembina spiritual warga melalui pengajian rutin di masjid.

Terletak sekitar 35 mil (satu jam perjalanan perahu motor) dari Kota Kupang, Pulau Kera sangat minim fasilitas. Tak ada sumber air tawar di pulau ini. Sumber mata air di pulau ini berasal dari tiga buah sumur yang semuanya berair payau. Untuk air yang digunakan untuk memasak, makan/minum, penduduk setempat membelinya dari Kupang. Sementara untuk mencuci dan mandi, warga menggunakan air laut.

Listrik di pulau ini pun masih berasal dari genset yang hanya menyala mulai dari jam 18.00 WITA hingga jam 23.00 WITA. Sehingga saat malam tiba, suasana di pulau ini cukup tenang dan jauh dari kebisingan.

Ustadz Yusril Mahendra, dai Parmusi yang ditugaskan di Pulau Kera hingga menikah dengan warga setempat ini, tahu betul kehidupan miris masyarakat Pulau Kera. Bahkan istrinya melahirkan di atas perahu motor. Ini dikarenakan tidak adanya fasilitas kesehatan di pulau kecil tersebut.

Ustadz Yusril Mahendra juga menjadi satu-satunya pengajar yang ada di pulau tersebut. Sarana pendidikan bagi masyarakata Pulau Kera hanyalah satu lokal kelas yang terbuat dari kayu. Ketika hujan, bangunan kelas itu bocor dan menjadi tidak bersahabat dengan anak-anak.

Mengetahui fakta tersebut, Parmusi Pusat berkunjung ke pulau tersebut. Sebagai Ormas Islam yang concern pada gerakan dakwah, sosial, ekonomi, dan pendidikan, Parmusi berupaya untuk menyelamatkan akidah masyarakat Pulau Kera. Salah satunya dengan mengirim dai, seperti yang juga dilakukan Parmusi ke daerah-daerah terpencil dan perbatasan lainnya di Indonesia.

Kali pertama, Parmusi Pusat mengunjungi Pulau Kera pada 28 November 2017 untuk mengenal lebih dekat sekaligus memindai kebutuhan apa saja yang bisa dicukupi. Lalu pada kunjungan kedua kalinya pada 5 Februari 2018, Parmusi Pusat memberikan sejumlah bantuan.

Beberapa bantuan Parmusi Pusat untuk masyarakat Pulau Kera itu antara lain 10 perahu motor, 50 buah Al-Quran, 100 buah Kitab Iqra’, dan beberapa dus air mineral.

Kendati demikian, Parmusi Pusat meyakini jika bantuan yang diberikan tidaklah cukup untuk meringankan beban mereka. Dalam catatan Parmusi, setidaknya dibutuhkan donasi sebesar Rp. 590.025.000,- untuk membantu masyarakat di Pulau Kera melalui program yang telah dirancang Parmusi.

Oleh karenanya, Parmusi mengajak siapapun untuk ikut serta meringankan beban masyarakat Pulau Kera dengan berdonasi melalui Program Donasi Parmusi. Atau, Anda bisa langsung melakukan transfer ke rekening ZIS Parmusi di Bank BRI Syariah Cab. Sunter Jakarta dengan Nomor Rekening 1035751684. (Fath)

Baca Juga:

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here