Doa Agar Mendapat Rezeki yang Berkah

1804
Ilustrasi Rezeki (Foto: Khotbah Jumat)

Muslim Obsession – Setiap orang selalu ingin rezekinya melimpah dan berkah. Bagi muslim, keberkahan itu penting karena tidak hanya terkait soal bertambahnya kebaikan yang dikandungnya (ziyadatul khair), tetapi juga karena keberkahan menjadi bukti bahwa Allah ridha atas rezeki yang ia dapatkan.

Rezeki yang berkah datang dari kesungguhan seseorang untuk meningkatkan takwanya kepada Allah. Yakni ketika ia mendapatkan rezeki itu dengan cara yang halal dan meninggalkan yang haram.

Dalam sebuah hadits dari Jabir bin Abdillah radhiyallahu ‘anhumaa, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Wahai manusia, bertakwalah kepada Allah dan perbaguslah dalam mencari rezeki. Karena sesungguhnya satu jiwa tidak akan mati hingga ia mendapatkan semua rezekinya meskipun lambat datangnya. Bertakwalah kepada Allah dan perbaguslah cara kalian dalam mencari rezeki. Ambillah apa yang halal dan tinggalkan apa yang haram,” (HR. Ibnu Majah rahimahullahu dalam sunannya no. 2227, Syaikh Al Albani rahimahullahu menilainya Shahih lighairihi dalam Shahih At-Targhib wat Tarhiib no. 1698, Maktabah Syamilah).

Persoalannya, tidak semua orang mampu melihat dengan jeli bahwa sejatinya keberkahan tidak melulu berarti bertambahnya rezeki secara materi. Ia sering lupa bahwa hidup sehat dan tenang, memiliki keluarga yang sakinah dengan istri serta anak-anak yang shalih dan shalihah, atau memiliki tetangga dan lingkungan yang baik serta nyaman merupakan rezeki dari Allah.

Rezeki yang berkah bisa datang dengan cara ‘dijemput’ melalui iman dan takwa. Sehingga selain ikhtiar melalui upaya fisik, rezeki yang berkah perlu juga diupayakan dengan permohonan doa kepada Allah ‘azza wa jalla.

Salah satu yang diajarkan teladan seluruh makhluk, Nabiyullah Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah doa sebagai berikut:

اللهم اكْفِنِيْ بِحَلاَلِكَ عَنْ حَرَامِكَ، وَأَغْنِنِيْ بِفَضْلِكَ عَمَّنْ سِـوَاكَ

“Ya Allah cukupilah aku dengan rezeki yang Engkau halalkan hingga aku tak membutuhkan apa-apa yang Engkau haramkan. Dan kayakanlah aku dengan karunia-Mu hingga aku tidak membutuhkan sesuatu dari selain-Mu,” (HR. Tirmidzi rahimahullahu dalam sunannya No. 3911).

Meski telah ditentukan kadarnya oleh Allah ‘azza wa jalla, namun rezeki merupakan hal yang tersembunyi atau rahasia. Seringkali ia datang tanpa disangka atau diperhitungkan. Hal itu karena Allah memberikan rezeki kepada orang-orang yang dikehendaki-Nya tanpa batas.

“Jika rezeki itu diukur dari kerja keras, maka buruh bangunanlah yang akan cepat kaya. Jika rezeki itu ditentukan dari waktu kerja, maka pemilik warung kopi 24 jam lah yang akan lebih mendapatkannya. Jika rezeki itu milik orang pintar, maka dosen yang bergelar akademik panjanglah yang akan lebih kaya. Jika rezeki itu karena jabatan, maka presiden dan rajalah yang akan berada di rangking pertama daftar orang terkaya di dunia. Ternyata, rezeki tidak mengenal itu semua. Rezeki itu karena kasih sayang Allah ‘azza wa jalla. Oleh karenanya, ketika mencari rezeki jangan pernah mengejar jumlahnya. Tapi raihlah berkahnya,” demikian orang-orang bijak sering berfatwa.

Wallahu A’lam.

2 KOMENTAR

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here