Disorot Media Asing, Masyarakat Suriname Sangat Kehilangan Didi Kempot

1365

Jakarta, Muslim Obsession – Meninggalnya penyanyi campursari, Didi Kempot tidak hanya mendapat perhatian dari masyarakat Indonesia. Warga Suriname pun turut berduka dan kehilangan dengan sosok sang legenda.

Media Suriname menyebut bahwa kematian Didi Kempot adalah sebuah “kehilangan besar”. Dalam pemberitaan tersebut ditulis bahwa Didi Kempot meninggal karena serangan jantung.

Eks penyiar senior kenamaan di Suriname Jurmic Partogongso menyebut berita meninggalnya Didi Kempot membuat masyarakat di Suriname terkejut. Mereka sangat bersedih.

“Dia telah berkontribusi dalam melestarikan bahasa Jawa melalui lagu-lagunya. Saya pikir tidak ada orang Suriname yang tidak mengenalnya,” kata Jurmic Partodongso, dalam keteranganya, Selasa (5/5/2020).

Diketahui, Didi Kempot memang kerap menggelar pertunjukan di Suriname. Sebab, masyarakat Suriname banyak dari Suku Jawa. Sejak zaman penjajahan banyak orang Jawa dibawa ke Suriname.

Oleh karenanya, lagu-lagu milik Didi Kempot sangat terkenal di Suriname, seperti “Angen Paramaribo”, “Layang Kangen”, “Ali ali”.

Musisi bernama asli Dionisius Prasetyo itu sudah 9 kali manggung di Stadion Anthony Nesty, Suriname. Saat itu, Didi Kempot mengobati kerinduan warga Suriname terhadap alunan suara merdunya.

Penyanyi kelahiran Solo tahun 1966 itu pernah disebut sebagai penyanyi terpopuler di Suriname pada 2013. Predikat itu disematkan oleh Menteri Dalam Negeri Suriname, Soewarto Moestadja.

Di Suriname, Didi Kempot bersanding dengan Waljinah sebagai penyanyi ternama Indonesia yang dianugerahi penghargaan Life Achievement.

Diketahui, Didi Kempot meninggal dunia di usia 53 tahun, pada Selasa (5/5/2020) sekitar pukul 07.30 WIB.

Didi Kempot tutup usia setelah dinyatakan henti jantung. Jenazah penyanyi campursari yang dijuluki sebagai ‘Godfather of Broken Heart’ ini dimakamkan di Ngawi, Jawa Timur. (Albar)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here