Disebut 136 Kali, Mengapa Nabi Musa Lebih Banyak Disebut dalam Al-Quran Dibanding Nabi Lainnya?

5079

Muslim Obsession – Nama Nabi Musa ‘alaihissalam disebutkan Allah Ta’ala dalam Al-Quran tidak kurang dari 136 kali. Dengan demikian, Musa ‘alaihissalam menjadi nama nabi yang paling banyak disebutkan di dalam Al-Quran.

Di urutan berikutnya ada nama Nabi Ibrahim ‘alaihissalam yang disebutkan sebanyak 69 kali, kemudian Nabi Yusuf ‘alaihissalam (58 kali), Nabi Isa ‘alaihissalam sebanyak 55 kali (21 kali dengan sebutan Nabi Isa AS, 11 kali dengan sebutan al-Masih, dan 23 kali dengan Ibnu (putra) Maryam.

Selanjutnya adalah Nabi Nuh ‘alaihissalam sebanyak 43 kali, Nabi Luth ‘alaihissalam (27 kali), Nabi Adam ‘alaihissalam (25 kali), Nabi Muhammad Saw (25 kali), Nabi Sulaiman ‘alaihissalam (21 kali), Nabi Harun ‘alaihissalam (20 kali).

Berikutnya Nabi Yaqub ‘alaihissalam (18 kali), Nabi Daud ‘alaihissalam (18 kali), Nabi Ishaq ‘alaihissalam (17 kali), Nabi Ismail ‘alaihissalam (12 kali), Nabi Zakariya ‘alaihissalam (12 kali), Nabi Syuaib ‘alaihissalam (11 kali), Nabi Saleh ‘alaihissalam (10 kali), Nabi Hud ‘alaihissalam (7 kali).

Adapun Nabi Yunus ‘alaihissalam (5 kali), Nabi Yahya ‘alaihissalam (5 kali), Nabi Ayyub ‘alaihissalam (4 kali), Nabi Ilyas ‘alaihissalam (4 kali), Nabi Idris ‘alaihissalam (2 kali), Nabi Zulkifli ‘alaihissalam (2 kali), dan Nabi Ilyasa ‘alaihissalam (2 kali).

Lalu, mengapa Nabi Musa ‘alaihissalam dan kisahnya lebih banyak disebutkan dalam Al-Quran?

Setidaknya ada dua alasan yang dikemukakan Cendekiawan Muslim dari Universitas Alexandria Mesir, Dr Nadia Imarah.

Pertama, hal ini menunjukkan adanya hubungan yang erat antara syariat Nabi Musa dan syariat Nabi Muhammad SAW. Ia mengutip firman Allah Ta’ala dalam QS Al-Anbiya: 48-50:

“Dan sesungguhnya telah Kami berikan kepada Musa dan Harun Kitab Taurat dan penerangan serta pengajaran bagi orang-orang yang bertakwa, (yaitu) orang-orang yang takut akan (azab) Tuhan mereka, sedang mereka tidak melihat-Nya, dan mereka merasa takut akan (tibanya) hari kiamat. Dan Al-Quran ini adalah suatu kitab (peringatan) yang mempunyai berkah yang telah Kami turunkan. Maka mengapakah kamu mengingkarinya?.”

Kedua, Imarah mengambil alasan dari ayat di atas yang menjelaskan bahwa hal yang membuat Nabi Musa ‘alaihissalam banyak disebut di dalam Al-Quran adalah karena cobaan dan kesengsaraan yang dialaminya sangat mirip dengan apa yang dialami Nabi Muhammad SAW.

“Al-Quran menyajikan contoh-contoh (dari Nabi Musa AS) ini sekaligus untuk menghibur hati Nabi SAW, mengambil hikmahnya, dan melihat kondisi negara-negara sebelumnya agar kita tidak jatuh ke dalam apa yang telah mereka alami,” jelas Imarah.

Contoh-contoh tersebut, jelasnya, mengandung hikmah agar umat Nabi Muhammad SAW tidak melakukan apa yang dilakukan umat Nabi Musa ‘alaihissalam dan para nabi lainnya. (Fath)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here