Diculik Lalu Masuk Islam, Silvia Romano Akui Tidak Ada Paksaan

1536

Italia, Muslim Obsession – Silvia Romano, setelah kembali ke Italia, diinterogasi selama empat jam di barak Carabinieri del Ros oleh jaksa penuntut dari jaksa Roma.

Ia menceritakan rincian penculikannya di Kenya dan kemudian pembebasannya.

“Saya tenang. Saya selalu diperlakukan dengan baik. Menjadi mualaf adalah pilihan bebas. Tidak ada pernikahan paksa.”

Itu adalah kata-kata pertama yang diucapkan Silvia Romano, warga Milan berusia 25 tahun yang kembali ke Italia belum lama ini setelah diculik di Kenya satu setengah tahun yang lalu.

Dilansir situs fanpage.it, Jumat (15/5/2020) setelah mendarat pukul 2 siang di bandara Ciampino dan memeluk keluarganya, gadis itu segera dipindahkan ke barak Carabinieri del Ros dalam sidang yang berlangsung lebih dari empat jam perincian lebih lanjut tentang penculikan dirinya.

Diketahui, penculikan terjadi pada November 2018 di sebuah desa beberapa langkah dari Malindi, di mana ia bersama organisasi nirlaba Marche, Afrika Milele, dan negosiasi pembebasannya.

Menurut apa yang dilaporkan Silvia kepada hakim Romawi, pemindahannya dari Kenya ke Somalia berlangsung lebih dari sebulan.

Wanita yang kembali ke Italia mengenakan pakaian Muslim hijau dan masker anti-Coronavirus tersebut juga akan mengonfirmasi bahwa pindahnya ia ke agama Islam adalah pilihan bebas, tidak ada yang akan memaksanya untuk mengambil keputusan itu.

“Dalam beberapa bulan terakhir sebuah Quran telah tersedia untuk saya dan terima kasih kepada sipir saya, saya juga telah belajar beberapa bahasa Arab. Mereka menjelaskan alasan dan budaya mereka kepada saya,” ungkapnya.

Silvia kemudian menjelaskan bahwa dia belum pernah melihat wajah penculik itu.

“Mereka meyakinkan saya bahwa saya tidak akan dibunuh dan itu benar,” tandasnya.

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here