Dialog Soal Adzan dengan Non-Muslim

965

Muslim Obsession – Ramai bicara soal adzan, berikut ini potongan kisah tentang obrolan antara seorang Muslim dan Non-Muslim. Obrolan menarik yang dapat menggugah kesadaran kita tentang adzan.

Dikisahkan, obrolan ini terjadi di aplikasi perbincangan, sebuah grup WhatsApp.

Adalah teman saya, yang kebetulan Non-Muslim, bertanya kepada saya, “Kenapa kalau adzan harus dibunyikan keras-keras? Dengan speaker pula?”

Saya yang bukan ahli agama kemudian berpikir sejenak mencari jawaban yang mudah dicernanya. Lalu, saya jawab seperti ini: “Bro, adzan itu adalah panggilan shalat, pasti dong namanya panggilan tidak mungkin dengan cara yang sama seperti berbicara atau berbisik-bisik”.

Teman saya membalas, “Tapi kan orang-orang di sekitarnya tidak semuanya adalah muslim?”

Saya jawab, “Benar. Tapi, Bro. Coba saat kita sedang ada di bandara, kita dengar kan ada announcement bandara yang selalu memberikan panggilan boarding? Apakah kamu juga mempertanyakan ke mereka mengapa melakukan panggilan boarding pesawat YANG LAIN keras-keras padahal bukan panggilan pesawatmu?”

Dia tersenyum, namun membalas lagi, “Tapi kan hari gini semua orang sudah tahu dengan teknologi jam berapa waktu shalat tiap 5 waktu, apa masih harus adzan keras-keras?”

Saya pun kemudian menjawab, “Ya setiap penumpang juga kan sudah tahu jadwal penerbangannya sejak pesan dan memegang tiket, kemudian check-in, sudah tercetak jadwal keberangkatannya di boarding pass, sudah masuk ruang tunggu, tapi tetap bandara melakukan panggilan boarding bukan?”

“Dan ada satu hal lagi mengapa adzan harus dikumandangkan, itu bukan hanya sebagai penanda sudah masuk waktu shalat tapi benar-benar panggilan shalat, karena kami harus menyegerakan shalat.

Sama halnya semua penumpang harus menyegerakan masuk pesawat setelah panggilan boarding, walaupun masih ada waktu naik pesawat sampai pesawat tutup pintu.”

Kali ini senyumnya bertambah lebar, lalu dia setengah memeluk aku sambil menepuk-nepuk bahuku dan berkata “Super .. I got it bro“.

***

Masih banyak orang yang TIDAK RELA ketinggalan Pesawat dibanding ketinggalan shalat. Bahkan mereka lebih rela menunggu pesawat yang belum datang dibandingkan menunggu adzan datang.

Semoga Allàh karuniakan taufik dan hidayah kepada kita semua agar bisa melaksanakan shalat tepat waktu berjamaah di masjid, Barakallahu fiikum.

BAGIKAN

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here