Di Depan Ratusan Akademisi Taiwan, Haedar Sampaikan Islam Berkemajuan

986
Ketum PP Muhammadiyah Haedar Nashir (Foto: Muhammadiyah)

Taiwan, Muslim Obsession – Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Haedar Nashir dalam lawatannya ke Taiwan pada tanggal 2-5 Desember 2018 turut menjadi dosen tamu dalam public lecture “Islam with Progress in Gobal Era”.

Kuliah umum yang dihadiri kurang lebih 500 mahasiswa dari Taiwan tersebut, menjelaskan pentingnya Islam yang moderat dan menjawab tantangan global di masa yang akan datang.

Pemikiran ini serasi dengan pemikiran masyarakat Taiwan yang memegang prinsip democratic progressive values.

“Ideologi Islam berkemajuan yang menawarkan narasi besar tentang islam kosmopolitan sangat relevan dengan pemikiran freedom and prosperity yang dianut oleh masyarakat Taiwan,” tutur Haedar melalui siaran pers Muhammadiyah, Rabu (5/12/2018).

Lebih lanjut Haedar mengungkapkan, Islam berkemajuan memungkinkan adanya hubungan inter dan antar negara yang saling terkoneksi satu dengan lainnya.

“Tidaklah mungkin suatu negara dapat menjalankan politik dan pemerintahannya secara sendiri-sendiri tanpa ada kerjasama dan koneksi dengan yang lain,” ucap Haedar.

Antusiasme mahasiswa Taiwan dalam kuliah umum Islam berkemajuan oleh Haedar nampak semangat dengan banyaknya mahasiswa yang semakin penasaran dan memunculkan pertanyaan-pertanyaan baru tentang bagaimana Islam berkemajuan ini kompatibel dengan era globalisasi.

Dalam kesempatan itu, Haedar juga menyampaikan kondisi politik dan informasi di era global yang menghilangkan batas-batas antar negara membutuhkan spirit keagamaan yang universal dan bisa diterima oleh semua kalangan bahkan semua kepercayaan seperti dikutip dalam Surah Al-Hujurat ayat 13.

Islam berkemajuan yang ditawarkan oleh Muhammadiyah memiliki peluang pembaharu untuk masuk dalam irisan pemikiran liberalism and progressive freedom yang dianut oleh masyarakat Taiwan dengan modernitas dan progresif khas gerakan Muhammadiyah.

“Irisan inilah yang memberikan dampak relevansi antara gerakan Muhammadiyah dan perkembangan pemikiran Islam di Taiwan,” jelas Haedar. (Vina)

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here