Dewa Hubal, Kaum Musyrik, dan Ahlul Kitab

2447
Kabah dahulu
Ka'bah pada zaman dahulu.

Oleh: Helmi Hidayat (Konsultan Ibadah PPIH, Dosen UIN Jakarta)

Buat saya, dan mungkin buat mayoritas umat Islam dari seluruh dunia, Masjid Haram di Makkah adalah bangunan magis penuh eksotisme spiritual. Setiap bangunan masjid itu, selagi Kabah bisa terlihat, adalah tempat kontemplasi yang mengasyikkan.

Allah dalam konsep Islam sesungguhnya adalah Tuhan yang Maha Asyik, sedang manusia yang mengenal dirinya dan karena itu mengenal Tuhannya cenderung menjadi ma’syuk.

Zat penuh pesona itu selalu menenggelamkan, sedang manusia sebagai makhluk maha lemah cenderung tenggelam dalam keterpesonaan.

Di antara sudut-sudut Masjid Haram, lantai paling atas adalah tempat paling favorit buat saya berkontemplasi. Dari situ saya bisa dengan santai melihat Kabah yang berdiri kokoh sejak ribuan tahun lalu, dikitari ribuan orang yang tak henti bertawaf di sekelilingnya.

Saya bisa lama sekali mengamati orang-orang itu berputar sambil menebak-nebak doa apa yang kira-kira mereka baca.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here