Covid-19 Melonjak, Ustadz Adi: Kita Terlalu Banyak Dosa

567
Ustadz Adi Hidayat (UAH).

Jakarta, Muslim Obsession – Banyaknya angka kasus Covid-19 di Indonesia saat ini menurut Ustadz Adi Hidayat bisa jadi merupakan sebuah teguran dari Allah SWT, karena banyaknya masyarakat yang melakukan perbuatan dosa, seperti memakan makanan haram.

Oleh karena itu, Ustadz Adi Hidayat meminta umat di tanah air untuk menjadikan momentum lonjakan Covid-19 tersebut sebagai bahan perenungan terkait kesalahan yang telah manusia perbuat.

“Kita harusnya merenung, antum biasa main tapi sekarang dibilang jangan datang, lama begitu. Apa kira-kira perasaan antum, bagaimana. Pasti Anda bertanya apa yang salah dengan saya,” ujar Adi Hidayat lewat videonya yang tayang di kanal Youtube pribadinya, seperti dilihat, Jumat (9/7/2021).

Dalam tayangan video berjudul ‘Sikap Muslim Ketika Masjid di Tutup Untuk Shalat Berjamaah’ tersebut, Adi Hidayat menilai lonjakan kasus Covid-19 bisa jadi teguran dari Allah terhadap orang-orang di sekitar kita yang berbuat kesalahan.

Menurutnya, ibarat satu berbuat salah maka semua menanggung akibat dari teguran Allah SWT tersebut.

“Yang mabuk dia, yang ketabrak orang lain, makanya mabuk dilarang. Sekarang banyak yang zina, dipamer-pamer punya anak dari hasil ini itu, alasannya emansipasi, akhirnya semua kena dampak buruk dari itu. Lalu banyak juga makan-makanan haram,” ungkapnya.

Maka dari itu, dirinya meminta di tengah kondisi covid yang saat ini tengah menggila muslim di Indonesia ramai-ramai melakukan tobat.

“Bangun lah malah di antara kita, minta ampun, ampuni saya. Jangan pernah berpikir kiamat besar, sebab kiamat kecil saja kita kadang belum siap. Kiamat kecil itu kematian,” tuturnya.

Ustadz Adi Hidayat dalam tayangan videonya itu juga menyinggung sikap muslim yang tepat dalam menyikapi adanya pelarangan ibadah di masjid dalam area zona merah.

Menurut Adi, seorang muslim harus patuh mendengar arahan pemerintah jika sudah ada larangan di tempat yang dikira berbahaya. Baginya, muslim tak perlu memaksakan diri untuk ibadah ke masjid.

Kendati demikian, Adi Hidayat tetap meminta agar masjid jangan ditutup dan dibiarkan kosong. Sebab, perlu ada beberapa orang yang bertugas untuk tetap memakmurkan masjid di tengah kondisi covid-19 ini.

“Yang penting jangan ada bahasa tutup masjid, aneh itu. Sekarang kan banyak ahli fatwa dadakan. Yang pasti tidak menutup, namun mengalihkan salat di rumah. Pahalanya sama kok. Sementara yang masuk di zona hijau, kompleknya terisolasi, silakan salat jemaah di masjid,” ujarnya. (Albar)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here