Cina dan Belajar Sejarah Indonesia

931

Oleh: Hendrajit (Pengkaji Geopolitik, dan Direktur Eksekutif Global Future Institute)

KERAJAAN Demak runtuh pada 1580. Berarti dalam peralihan dari kerajaan Demak ke Kerajaan Pajang, di Cina yang bertahta adalah Dinasti Ming. Adappun pada waktu peralihan dari Kerajaan Singasari ke Kerajaan Majapahit, ketika Raden Wijaya mulai bertahta di Majapahit pada 1294, Cina berada dalam kekuasaan Mongol, yaitu Dinasti Yuan. Jadi waktu itu Cina yang identik dengan suku Han, sebenarnya sedang berada dalam kekuasaan asing.

Jadi kalau kita sering membanggakan diri karena Raden Wijaya pernah mengadali Cina pada saat peralihan dari Kerajaan Singasari ke Majapahit, yang kena tipu daya kita waktu itu bukan Cina, tapi Mongol. Begitu pula ketika raja terakhir Singasari, yaitu Kertanegara, memotong kuping utusan Kaisar Kubilai Khan, utusan Kubilai Khan itu adalah bangsa Mongol, yang waktu itu sedang menjajah Cina.

Di era itu, bangsa Mongol memang berjaya sebagai polisi dunia dan kekuatan adidaya. Dinasti Islam Abasyiah yang berpusat di Baghdad, Irak pun bertekuk lutut pada Mongol sejak 1258. 16 Tahun sebelum Raden Wijayay bertahta di Majapahit.

Nah, pada 1368 Dinasti Ming yang berasal dari Suku Han Cina, berhasil kembali merebut kekuasaan Cina dari tangan bangsa Mongol atau Dinasti Yuan. Di era Dinasti Ming inilah, khususnya raja kedua Dinasti Ming, yakni Zhu Di, Laksamana Cheng Ho jadi panglima armada angkatan laut Cina di Asia Pasifik. Dan Cina berjaya di bidang maritim. Bahkan pada 1421, menurut kajian Gavin Menzies, lebih dulu tiba di Benua Amerika daripada Columbus yang baru tiba di sana pada 1492. Jadi saat itu Cina di era Dinasti Ming memang sudah digdaya di bidang maritim.

Dinasti Ming terus berkuasa sampai 1644, ketika untuk kali kedua suku Han Cina kembali dijajah asing. Kali ini oleh Manchu atau Dinasti Qing. Dinasti Qing berkuasa hingga 1912, saat dinasti ini runtuh, dan Cina berubah jadi republik.

Learning point dari cerita ini, ketika kita belajar sejarah Indonesia, kurang mencermati sejarah yang terjadi di negara lain. Sehingga dalam belajar sejarah negeri kita sendiri, bukannya makin paham dan mengerti asal usul kita sendiri. Apalagi mengaitkan kesejarahan kita dengan dinamika yang berkembang di negara-negara lain.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here