Charlie Hebdo Tak Pernah Menyesal Terbitkan Karikatur Nabi Muhammad

793

Jakarta, Muslim Obsession – Meski dikecam dan diprotes banyak orang, pihak majalah satire Prancis, Charlie Hebdo, rupanya tak pernah menyesal
menerbitkan kartun yang menggambarkan Nabi Muhammad Saw pada 2015 lalu.

Hal itu disampaikan direktur majalah Charlie Hebdo saat ini, Laurent Sourisseau, di pengadilan hari Rabu (9/9/2020). Dia menjadi sasaran pembantaian oleh para pria bersenjata pada Januari 2015 karena kartun yang memicu kemarahan umat Islam di seluruh dunia tersebut.

Para pelaku utama pembantaian di kantor majalah telah tewas di tangan pasukan keamanan Prancis kala itu. Namun, sebanyak 14 tersangka kaki tangan para penyerang diadili di Paris atas pembantaian 7-9 Januari 2015 di kantor Charlie Hebdo dan sebuah supermarket Yahudi yang menyebabkan 17 orang tewas.

Baca juga:Cari Masalah! Charlie Hebdo Akan Terbitkan Lagi Karikatur Nabi Muhammad

Para pendukung Charlie Hebdo memandang penerbitan kartun tahun 2015 sebagai kebebasan pers. Namun, para kritikus menganggap majalah itu melanggar batas yang memprovokasi kemarahan umat Islam di seluruh dunia.

“Saya tidak ingin bergantung pada kesewenang-wenangan fanatik yang gila,” kata Sourisseau di pengadilan. Dia dikenal sebagai “Riss” dan terluka parah di bahu dalam serangan 2015.

“Tidak ada yang disesali karena telah menerbitkan kartun itu,” ujarnya, yang dilansir AFP, Kamis (10/9/2020).

“Yang saya sesali adalah melihat betapa sedikit orang yang berjuang untuk mempertahankan kebebasan. Jika kita tidak memperjuangkan kebebasan kita, kita hidup seperti budak dan kita mempromosikan ideologi yang mematikan.”

Sourisseau, yang menggantikan Charb sebagai kepala penerbitan, menegaskan bahwa kebebasan “bukanlah sesuatu yang jatuh dari langit”. “Kami tumbuh tanpa membayangkan bahwa suatu hari kebebasan kami akan dipertanyakan,” katanya.

Sourisseau sekarang hidup di bawah perlindungan sepanjang waktu. Karena takut nyawanya terancam. Namun, tak pernah kapok dengan serangan teror itu,
Charlie Hebdo minggu lalu menerbitkan ulang kartun Nabi Muhammad, yang memicu kecaman baru dari negara-negara Muslim termasuk Iran, Pakistan dan Turki.

“Jika kami melepaskan hak untuk menerbitkan kartun ini, itu berarti kami salah sejak awal,” kata Sourisseau.

Pengadilan, yang dimulai pada 2 September, diperkirakan akan berlanjut hingga November. Sidang itu membuka kembali salah satu bab paling menyakitkan dalam sejarah Prancis. (Albar)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here