Cerita Doni Monardo “Diprotes” Teman Temannya

361

Catatan Egy Massadiah

Muslim Obsession – Syahdan, suatu hari, di tahun 2018. Seseorang menelepon Letjen TNI Doni Monardo. Salah satu yang ia ingat betul dan sangat membekas hingga sekarang adalah “protes” sang teman yang juga orang Minang.

Kalimatnya kurang lebih begini, “Anda sudah menanam pohon dan menghijaukan banyak daerah di Indonesia, tapi kampung halaman sendiri gersang.”

Tersentak hati Doni. Ia terbayang, saat pulang kampung halaman dan mendarat di Bandara Internasional Minangkabau. Bandara yang dibangun tahun 2002 dan beroperasi tahun 2005 itu, berada di Kabupaten Padang Pariaman. Kurang lebih 30 km dari Kota Padang.

Jalan yang menghubungkan bandara ke kota Padang disebut Jalan By Pass. Saat itu kondisi jalan sangat gersang. Seketika terbersit gagasan untuk menghijaukan jalur tersebut.

Ia pun menghubungi sahabatnya, Ketua Dewan Penasihat Djarum Foundation, Yan Haryadi Susanto. “Saya menawarkan, apakah berkenan dengan program penghijauan di Padang?” ujar Doni.

Alhasil, terlaksanalah penanaman pohon trembesi di Jl By Pass sejauh kurang lebih 30 kilometer, kolaborasi Paguyuban Budiasi (Budidaya Trembesi) dan Djarum Foundation.

Kini, di sepanjang jalur by pass telah tertanam 2.020 pohon trembesi dengan ketinggian rata-rata lima sampai enam meter.

Nah, pohon-pohon itulah yang pada hari Selasa (7/2/2023) diserahterimakan dari Djarum Foundation – Budiasi kepada Pemeritah Kabupaten Padang Pariaman dan Pemkot Padang. Pohon-pohon yang ditanam sejak tahun 2018 itu, selama ini telah dirawat dengan baik oleh Djarum.

Tawaran Kolonel Doni

Acara Penandatanganan Serah Terima Terselesaikannya Program Penanaman

Bakti Lingkungan Djarum Foundation (BLDF) melalui program Djarum Trees For Life (DTFL) disaksikan oleh Gubernur Sumatera Barat, H. Mahyeldi Ansharullah, S.P. gelar Datuak Marajo, pejabat TNI-Polri serta Forkopimda Sumbar, Padang Pariaman, dan Kota Padang. Dari pihak Djarum antara lain hadir Yan Haryadi, dan FX Supandji.

Saat didaulat berbicara, Doni Monardo mengabarkan sebuah “untold story”, terkait persinggungannya dengan PT Djarum untuk program penghijauan.

Tersebutlah tahun 2010, saat ia berpangkat kolonel dan bertugas sebagai Danrem 061/Suryakencana, Bogor.

Doni yang sejak perwira pertama sudah getol menanam pohon itu, memberanikan diri menawarkan program penghijauan kepada Yan Haryadi. “Pak Yan waktu itu menjawab, boleh, nanti kami bahas, setelah itu kami undang pak Doni ke Djarum,” tutur Doni.

Benar. Djarum mengundang Doni Monardo untuk presentasi soal program penghijauan yang ditawarkannya. “Saya datang ke Djarum sendiri. Tidak pakai pengawal. Tidak pakai ajudan. Dan saya menjadi satu-satunya peserta rapat yang memakai pakaian dinas militer, dengan pangkat kolonel. Dari Djarum yang hadir banyak sekali. Termasuk jajaran direksi. Pak Victor Rachmat Hartono yang merupakan keluarga Djarum, juga hadir,” kenangnya.

Rapat dipimpin oleh seorang purnawirawan Angkatan Darat, Kolonel CPL Purn Soewarno Serad, pamen angkatan tahun 60-an. Jauh lebih senior dari Doni Monardo yang lulusan Akmil 1985.

“Beliau yang memimpin rapat. Waktu pembukaan, saya sudah dicecar dengan dua pertanyaan yang sangat menohok.

Pertama, apa iya kita akan kerjasama dengan seorang perwira AD yang kebijakannya bertentangan dengan kebijakan perusahaan kita. Maksudnya melarang prajurit merokok. Kedua, apa iya seorang tentara bisa ngurusi tanaman?” kata Doni sambil tersenyum getir.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here