Jakarta, Muslim Obsession – Di zaman yang serba digital ini, bermain game online sering dijadikan opsi untuk melepas rasa penat. Tidak usah pergi ke luar rumah, hanya dengan gadget, seseorang bisa mengunduh jenis permainan yang disukai.
Sayangnya, terlalu asyik bermain game online terkadang membuat seseorang lupa waktu dan mengabaikan orang-orang disekitarnya. Ini yang bahaya, karena game sekarang bukan hanya dimintai orang dewasa, tapi juga kalangan anak-anak. Lalu bagaimana mengatasinya?
Menurut dr Eva Suryani Sp.KJ kecanduan game bisa dipengaruhi oleh lingkungan. Bahkan awalnya bisa saja sekadar mencari hiburan, namun akhirnya sulit dikendalikan.
Untuk itu, kata dr Eva, anak usia sekolah jangan dibiarkan terlalu lama bermain game lantaran fungsi otaknya belum bisa secara sempurna memfilter sesuatu yang perlu dan tidak perlu.
Kecanduan game, menurut dr Eva merupakan penyakit otak yang kronis namun masih bisa diobati. Sebab, kecanduan game ini melibatkan fungsi area otak, melibatkan fungsi memori.
Dokter Eva juga memberikan ciri-ciri anak yang sudah kecanduan game.
“Menurut WHO, di pertengahan juni ada kriteria adiksi game. Orang yang adiksi game cirinya prioritaskan game di atas aktifitas lainnya. Kedua, orang itu tidak bisa kendalikan dirinya untuk berhenti main game,” kata dr Eva dalam keterangan resminya.
“Sudah tahu ada konsekwensi negatif dari game tapi tetap dilakukan. Misalnya, sampai ada perubahan emosi, hingga menimbulkan gangguan performa akademik juga gangguan relasi,” jelasnya.
Dokter Eva mengatakan, kecanduan game bisa dicegah. Namun orang tua harus berperan lebih aktif. Salah satu caranya adalah dengan membuat banyak aktivitas untuk anak sehingga anak tak menghabiskan waktunya hanya untuk bermain game.
“Untuk cegah kecanduan game batasi waktu, lakukan aktivitas di luar game yang menyenangkan. Karena hiburan tidak hanya dari game saja, bisa melakukan hobi seperti membaca, memasak, bernyanyi, dan lain lain,” ujar dr. Eva. (Albar)
