Cara Habib Umar Mempermainkan Dunia

1191
Habib Umar bin Hafidz.

Muslim Obsession – Suatu ketika, Habib Umar bin Hafidz datang ke pesantrennya di salah satu penjuru Hadramaut, Yaman, dimana beliau didapuk sebagai pembina. Pesantren tersebut sedang mengalami defisit keuangan yang parah, sehingga para pengurus meminta pendapat beliau.

Sebelum menyampaikan pendapatnya, beliau bertanya ke pengurus mengenai solusi yang dipikirkan. Salah seorang pengurus menyampaikan bahwa untuk menyelamatkan cashflow pesantren, maka yang harus dilakukan adalah menaikkan biaya bulanan (SPP) para santri.

Habib Umar hanya diam mendengarkan bendahara pesantren sampai selesai berbicara.

Lalu tiba giliran Habib Umar berbicara. Beliau berpendapat agar pihak pesantren menurunkan biaya bulanan (SPP) para santri. Pendapat itu sontak disambut ekspresi heran seluruh pengurus, dan sebagian ada yang menolak.

BACA JUGA: Apa sih Barakah itu? Yuk, Baca Kisah Menarik Ini..

Namun dengan gagahnya beliau menyampaikan bahwa, “Kalian mengundang Saya untuk dimintai pendapat maka lakukan apa yang saya sampaikan”.

Seketika pengurus mengumumkan dan disambut sorak sorai para santri.

Selang dua hari kemudian ada orang yang datang membawa sedekah yang belum dia salurkan ke Habib Umar. Nilainya kurang lebih 10 kali lipat dari nilai defisit pesantren. Lalu Habib Umar pun menyuruh orang dermawan tersebut memberikan langsung ke bendahara pesantren.

Sontak terkejut si bendahara tersebut. Setelah menerima uang sedekah tersebut, si bendahara langsung menghadap Habib Umar. Namun, sebelum ia berucap, Habib Umar berkata: “Dunia sedang permainkan saya, dan saya permainkan balik dunia”.

BACA JUGA: Masya Allah, Inilah 5 Nasihat Habib Umar bin Hafidz yang Menggugah Jiwa

Merinding setiap ingat cerita ini, maupun ketika menceritakan kembali kepada siapapun. Semoga tulisan ini bisa mengangkat moril teman-teman semua yang sedang berjuang dalam peperangannya masing-masing, terlebih wabah yang akhir-akhir ini sedang bikin suasana psikis terganggu.

Wabah memang ada, salah penanganan bisa fatal. Tapi wabah tidak lebih besar daripada penciptanya. Jangan katakan kepada Allah: kami punya wabah yang luar biasa. Tapi katakanlah kepada wabah dan dunia: kami punya Allah yang luar biasa!

Masalahnya adalah bukan di wabah atau dunia beserta segala hiruk pikuknya. Tapi masalahnya adalah, seberapa dekat kita dengan Sang Pencipta?

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here