Capai 1000 Ton Per Tahun, Kemana Perginya Batu Jumrah Setelah Dilempar?

509

Muslim Obsession – Lempar jumrah atau lontar jumrah adalah sebuah kegiatan yang merupakan bagian dari ibadah haji.

Para jamaah haji melemparkan batu-batu kecil atau kerikil ke tiga tiang (jumrah; bahasa Arab: jamarah, jamak: jamaraat) yang berada dalam satu tempat bernama kompleks Jembatan Jumrah, di kota Mina yang terletak sebelah timur Makkah.

Banyak orang yang merenungkan dan mempertanyakan kemana perginya kerikil setelah jamaah selesai melemparnya?

Untuk diketahui, fasilitas Jamarat itu bertingkat, di mana kerikil jatuh pada tiga pilar dan memanjang hingga empat lantai di kedalaman 15 meter.

Dilansir dari Saudi Press Agency (SPA), karyawan Perusahaan Kedana, E. Ahmed Al-Subhi mengungkapkan, proses penanganan kerikil Jamarat dimulai pada hari pertama, kedua, dan ketiga setelah jamaah selesai lempar jumrah.

Langkah 1: Batu dikumpulkan di satu tempat

Langkah 2: Kemudian batu dipindahkan ke satu bak otomatis yang sangat besar

Langkah 3: Batu dikumpulkan ke dalam kompartemen kecil

Langkah 4: Dan kemudian batu-batu ini didaur ulang untuk digunakan kembali oleh peziarah lainnya.

Al-Subhi menjelaskan bahwa kerikil yang jatuh secara vertikal ke bawah dan mengendap di basement fasilitas Jamarat akan berkumpul di kedalaman 15 meter pada tiga pilar.

Kemudian beberapa ban berjalan akan bertugas mengumpulkan batu yang dilempar jamaah untuk proses pengayakan dan menyemprotnya dengan air, menghilangkan debu dan kotoran yang menempel di kerikil.

Terakhir, kerikil yang sudah dibersihkan akan dipindahkan ke kendaraan dan disimpan untuk penanganan lebih lanjut setelah musim haji berakhir.

Al-Subhi membenarkan bahwa akan ada berton-ton kerikil selama musim haji sesuai dengan jumlah jamaah haji itu sendiri.

Di sisi lain, pihak yang bertanggung jawab untuk mengatur dan menata kerikil, Hidayah-Haji dan Hadiah Mu’tamer, bekerja sama dengan Perusahaan Kedana, pengembang terkemuka Tempat Suci, telah menerapkan inisiatif kualitatif untuk melayani para peziarah di Situs Suci.

Menurut statistik resmi, kerikil Jamarat dapat mencapai hingga 1.000 ton per tahun. Setelah musim haji, kerikil yang sudah dibersihkan akan dikemas dalam kantong kerikil kecil.

Seperti dilansir organisasi yang bertugas mengelola kerikil dapat menyediakan lebih dari 80.000 karung kerikil yang kemudian akan didistribusikan kembali ke 300 titik kontak bagi jamaah haji di jalur pejalan kaki di Muzdalifah sehingga calon jamaah haji dapat kembali pada musim berikutnya.

Tujuan pendistribusian total 83.411 karung kerikil pada musim haji tahun ini kepada jamaah tidak lain adalah untuk meringankan beban jamaah selama menjalankan ibadahnya.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here