Buya Syafii Maarif yang Hangat dan Akrab

1062

Dari Deresan ke Sambu

Pada pertengahan 1970-an itu saya diajak oleh teman-teman seperti M.S. Abbas, Said Tuhuleley, M. Rusli Karim (tiga teman ini sudah kembali ke rahmatullah), M.T. Arifin, dan Muhibbah Nasruddin untuk mengikuti Kajian Islam setiap Ahad pagi di masjid kompleks dosen IKIP Yogyakarta, di Deresan.

Para mentor dalam kajian ini selain dosen IKIP seperti Dochak Latif, dan almarhum Hussein Ahmad; juga dosen Universitas Gadjah Mada (UGM) seperti Almarhum Saifullah Mahyuddin, Ichlasul Amal, dan Almarhum Sahirul Alim, serta aktivis Islam dari Surakarta: Roosdi AS, dan Rusli DMB.

Ketika pulang setelah menyelesaikan studi master dan mempersiapkan studi lanjutan, Pak Syafii sempat satu-dua kali hadir di Masjid Deresan.

Hubungan kami makin akrab sesudah Pak Syafii kembali ke Tanah Air, setelah menyelesaikan studinya di Amerika. Dia pulang dengan menyandang gelar akademik Ph.D.

Di awal 1980-an itu, saya dan teman-teman aktivis Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) IKIP Yogyakarta yang bermarkas di Jalan Mrican Gang Sambu No. 3, rutin menyelenggarakan diskusi dan kajian mengenai berbagai hal. Tokoh-tokoh yang kerap diundang sebagai narasumber antara lain pemrakarsa berdirinya HMI Lafran Pane, Saifullah Mahyuddin, Dochak Latif, Hussein Ahmad, Kuntowijoyo, M. Amien Rais,  M. Darban, M. Habib Chirzin, dan tentu saja Ahmad Syafii Maarif.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here