Kabul, Muslim Obsession – Afghanistan belum bisa dikatakan sebagai negara yang aman dan damai. Sebab, di negera tersebut masih kerap terjadi serangan bom yang dilakukan oleh warganya sendiri.
Seperti baru-baru ini, sebuah ledakan menghancurkan satu masjid di ibu kota Afganistan pada Rabu (25/5) malam. Pihak berwenang dan rumah sakit mengonfirmasi sedikitnya lima orang tewas akibat ledakan tersebut.
Sementara itu, seorang juru bicara komandan ibu kota mengatakan dua orang terluka dalam ledakan di masjid di Kabul tersebut.
Rumah Sakit Darurat lewat cuitan yang dikutip Reuters mengatakan mereka telah menerima lima mayat dan sekitar 12 orang pasien yang terluka akibat ledakan tersebut.
Sementara itu, AFP memberitakan bahwa bom tersebut ditempatkan dalam kipas di masjid. Hal itu berdasarkan keterangan Kementerian Dalam Negeri Afganistan.
Ledakan di masjid bukan satu-satunya yang terjadi pada Rabu (25/5) malam. Tiga bom menghancurkan minibus di kota Mazar-i-Sharif, Afganistan utara pada hari yang sama.
Polisi mengungkapkan bom tersebut menewaskan sedikitnya sembilan orang dan membuat 15 orang luka-luka.
“Bom-bom itu ditempatkan di tiga minibus di berbagai distrik di kota itu,” kata juru bicara kepolisian provinsi Balkh Asif Waziri kepada AFP, Rabu (25/5).
Balkh menambahkan “serangan itu menargetkan anggota komunitas Syiah” yang merupakan minoritas agama di Afganistan.
Sejauh ini belum ada kelompok yang mengklaim empat serangan bom pada hari Rabu.
Jumlah serangan bom telah menurun di seluruh negeri sejak Taliban merebut kekuasaan pada Agustus 2021. Namun, beberapa kota diguncang bom selama bulan suci Ramadhan.
Puluhan warga sipil tewas saat bulan Ramadhan 2022 dalam serangan terutama sektarian – beberapa diklaim oleh kelompok Negara Islam (ISIS). (Al)
