Milwaukee, Muslim Obsession – Sebuah tim bola basket sekolah Muslim di Milwaukee, Wisconsin, telah membuktikan bahwa jilbab bukan halangan untuk berprestasi dengan cara memenangkan permainan.
“Banyak orang berpikir gadis-gadis Muslim tidak tahu cara bermain,” kata Pelatih Bintang Kassidi Macak, seperti dikutip About Islam, Jumat (28/12/2018).
Selain itu, di seluruh dunia, wanita Muslim menentang adanya stereotip untuk bersaing dan unggul di tingkat tertinggi olahraga dalam sepak bola, pagar, angkat besi, bola basket, hoki es dan banyak lagi.
Karena, pada tahun 2016, 14 wanita Muslim mendapatkan medali di Olimpiade Rio, termasuk pemain anggar Amerika Ibtihaj Muhammad yang mendapatkan medali perunggu, wanita Muslim pertama yang mewakili Amerika Serikat di podium.
Para atlet wanita Muslim juga mendapatkan penghargaan dari Asosisasi Atletik Interscholatic Wisconsin, karena mampu bersaing dengan berjilbab, keringat, dan lengan panjang.
Maka dari itu, Berjilbab bukan halangan untuk meraih prestasi, sehingga tak boleh membatasi seseorang untuk berekspresi.
“Saya pikir, saat ini, penting untuk menunjukkan kepada anak-anak kita sendiri bahwa ini tidak boleh membatasi kita. Siapa kita, dari mana kita berasal, apa yang kita yakini seharusnya tidak menjadi batasan sejauh mana kita bisa melangkah, ”kata guru aljabar Ream Bahhur.
Sementara, Midhat Farrah, yang bermain di tim bola basket anak laki-laki, melihat perempuan bermain basket menggunakan jilbab sebagai bagian untuk menyebarkan perdamaian melalui bola basket.
“Mereka berperilaku dengan cara Islam dan menunjukkan kepada orang-orang bahwa Islam adalah agama yang damai,” ungkapnya. (Bal)
