Belum Tentukan Pilihan, PBB Tunggu Keputusan Ijtima Ulama Jilid II

1142
Koalisi Keumatan (Foto: Edwin Budiarso)

Selain itu yang membuat kaget, kata Yusril, setelah Habib Muhammad Rizieq Syihab dengan tegas meminta segara diadakan Ijtima Ulama Jilid II untuk memutuskan apakah para ulama dapat menerima keputusan partai-partai koalisi keumatan dan juga keputusan Prabowo yang malah memilih seorang pengusaha Sandiaga Uno yang mendampinginya, bukan ulama sebagaimana diputuskan oleh Ijtima Ulama Jilid I.

Sementara pada kubu Jokowi, lanjut Yusril, yang tidak dikomando ulama manapun, malah memilih seorang ulama, Kiai Ma’ruf Amin, sebagai pendampingnya Pilpres 2019 nanti.

“Jokowi kini mungkin merasa dirinya makin sakti mandraguna sebab bisa menjadi “satrio pinandito kasanding ngulama” (satria bijak yang bersanding dengan ulama), terlepas dari kontroversi tentang sosok Kiai Ma’ruf Amin,” ungkapnya.

“Terhadap keulamaan Kiai Ma’ruf, Yusril balik bertanya “siapa di antara umat Islam Indonesia yang berani mengatakan bahwa Kiai Ma’ruf Amin bukan ulama? Kalau kita sepakat bahwa Kiai Ma’ruf Amin adalah ulama dan beliau kini menjadi cawapres Jokowi, maka bagaimana umat harus bersikap?,” tambahnya.

Yusril mengungkapkan, Ijtima Ulama Jilid I memutuskan mendukung Prabowo sebagai Presiden dan salah satu dari dua ulama sebagai wakilnya. Tetapi keputusan itu tidak ditaati. Sementara Jokowi yang tidak disuruh oleh ulama manapun, malah memilih ulama menjadi cawapresnya.

“Saya berharap Ijtima Ulama Jilid II dapat menjernihkan dan menjawab pertanyaan ini,” tukasnya.

Yusril menambahkan bahwa Ijtima Ulama Jilid II memang dilematis. Kalau ada ijtihad baru yang membatalkan keputusan semula, yakni memberikan legitimasi kepada Prabowo yang telah memutuskan memilih bukan ulama menjadi cawapresnya.

“Para ulama harus nenunjukkan dengan jelas rujukan nash syar’i yang menjadi dasar keputusannya. Salah-salah mengambil keputusan bisa menyebabkan merosotnya wibawa ulama di mata umat,” tuturnya.

Maka dari itu, karena belum ada keputusan Ijtima Ulama Jilid II, PBB kini berada di tengah, hal ini, kata Yusril, sesuai dengan tausiyah Imam Besar Habib Rizieq Syihab. PBB juga memohon kejelasan keberadaan Ulama Kiai Ma’ruf Amin yang kini sudah resmi menjadi cawapresnya Jokowi dari para ulama peserta Ijtima Ulama Jilid II, karena sejak awal PBB telah mengatakan tidak akan mendukung Jokowi sebagai capres 2019.

“Kami, PBB manut kepada para ulama,” terangnya.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here