Begini Cara Malaikat Jibril Mengajari Nabi Muhammad Shalat Lima Waktu

5086

Jakarta, Muslim Obsession – Shalat wajib lima waktu adalah ajaran yang dibawa oleh Nabi Muhammad Saw untuk diikuti oleh umatnya. Pada saat Nabi diperintahkan Allah SWT, Malaikait Jibril mengajari Nabi bagaimana tata cara wudhu dan shalat.

Hal itu dijelaskan oleh Ibnu Ishaq dalam kitab Sirah Nabawi. Dia menceritakan, untuk pertama kalinya shalat diwajibkan kepada Rasulullah Saw, malaikat Jibril datang kepada Nabi yang ketika itu berada di atas gunung Makkah.

Malaikat Jibril mengajari Nabi dengan memberi isyarat kepada Rasulullah melalui tumitnya di lembah. Dari lembah itu memancarlah mata air. Kemudian malaikat Jibril memperlihatkan cara berwudhu. Lalu Nabi berwudhu seperti Jibril bersuci.

Baca juga: Meninggalkan Shalat Jumat, Haruskah Membayar Denda?

Setelah itu malaikat Jibril berdiri mengerjakan shalat. Kemudin Rasulullah ikut shalat seperti shalatnya Jibril. Lalu malaikat Jibril berpaling dari hadapan Nabi. Begitulah shalat Nabi asal mulanya.

Kemudian Rasulullah pulang menemui istrinya Siti Khadijah dan memperlihatkan kepadanya cara bersuci untuk shalat seperti diajari malaikat Jibril. Khadijah pun berwudhu seperti diajarkan. Selanjutnya Rasulullah mengajarkan cara shalat kepada istrinya.

Ibnu Ishaq berkata, Utbah bin Muslim, mantan budak Bani Taim berkata kepadanya dari Nafi’ bin Jubair bin Muth’im. Nafi ini meriwayatkan banyak sekali hadits dari Ibnu Abbas. Dia menerangkan, ketika shalat diwajibkan, Rasulullah didatangi malaikat Jibril.

Baca juga: Shalat Qadha dalam Perspektif Hukum Islam

Baca juga: Shalat Mahrib, Isya, Subuh Sendirian, Bolehkah Suaranya Dikeraskan?

Waktu-waktu Shalat

Kemudian malaikat Jibril shalat dengan Nabi ketika matahari mulai condong ke barat. Lantas malaikat Jibril mengerjakan shalat Ashar dengan Nabi ketika bayangan benda sama persis dengan bendanya.

Setelah itu malaikat Jibril mengerjakan shalat Maghrib dengan Nabi ketika matahari telah terbenam. Kemudian malaikat Jibril mengerjakan shalat Isya dengan Rasulullah ketika sinar merah matahari setelah terbenam telah hilang.

Selanjutnya malaikat Jibril mengerjakan shalat Subuh dengan Rasulullah ketika fajar menyingsing. Esok paginya, malaikat Jibril datang Iagi kepada nabi Ialu mengerjakan shalat Duhur ketika bayangan persis seperti dirinya.

Baca juga: Waktu yang Tepat untuk Shalat Hajat, Niat dan Bacaannya

Baca juga: Kata MUI, Islam Tak Mengenal Shalat Jumat Dua Gelombang

Kemudian malaikat Jibril mengerjakan shalat Ashar bersama Nabi saat bayangan seseorang dua kali lebih panjang. Lantas malaikat Jibril mengerjakan shalat Maghrib bersamanya waktu matahari telah terbenam sama seperti kemarin.

Seterusnya malaikat Jibril mengerjakan shalat Isya bersama Nabi setelah sepertiga malam pertama berlalu. Lalu malaikat Jibril mengerjakan shalat Subuh bersama Nabi ketika fajar belum menyingsing. Kemudian malaikat Jibril berkata.

”Hai Muhammad, waktu shalat adalah pertengahan di antara shalatmu hari ini dan shalatmu kemarin.”

Shalat merupakan tata cara beribadah umat Islam yang telah bertahan lebih dari 1441 tahun. Shalat yang kita laksanakan hari ini seperti itulah Nabi Muhammad dulu shalat pertama kali.

Begitulah juga shalat nabi-nabi sebelum Islam. Hanya umat Islam yang tetap mempertahankan tata cara ibadah kepada Allah seperti asalnya. (Albar)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here