Bantu Indonesia, Bank Dunia Gelontorkan Dana US$1 Miliar

930
Wakil Presiden Jusuf Kalla (tengah) bersama Sekjen PBB Antonio Guterres (kanan) dan CEO Bank Dunia Kristalina Georgieva (kiri) meninjau lokasi terdampak gempa dan pencairan tanah (likuifaksi) di Balaroa, Palu, Sulawesi Tengah, Jumat (12/10) (Foto: Berita Satu)

Bali, Muslim Obsession – Bank Dunia siap menggelontorkan dana US$1 miliar untuk bantuan dan rekonstruksi daerah-daerah yang terdampak bencana di Lombok dan Sulawesi Tengah.

Bantuan ini merupakan tindak lanjut perbincangan Wakil Presiden Jusuf Kalla dengan CEO Bank Dunia Kristalina Georgieva saat berkunjung ke lokasi gempa bumi dan Tsunami di Palu, Sulawesi Tengah, Jumat (12/10/2018).

Bantuan tersebut diawali dengan hibah sebesar US$5 juta untuk bantuan teknis untuk perencanaan terperinci demi memastikan rekonstruksi tangguh dan dipimpin oleh masyarakat.

Chief Executive Officer (CEO) Bank Dunia Kristalina Georgieva bercerita saat mengunjungi korban gempa dan tsunami di Palu di Sulawesi Tengah (Sulteng) bersama Wakil Presiden Jusuf Kalla. Dia pun turut bersimpati atas peristiwa yang menimpa para korban.

“Upaya bantuan darurat dari pemerintah sangat kuat dan mengesankan. Ketika memasuki fase rekonstruksi, kami menyediakan hingga US$1 miliar dukungan komprehensif yang tersedia untuk Indonesia. Cara mengenang terbaik bagi mereka yang kehilangan nyawa adalah membangun kembali dengan lebih baik,” tutur Georgieva dalam Annual Meetings IMF-World Bank Group 2018, di Sofitel Hotel Nusa Dua Bali, Ahad(14/10/2018).

Paket Bank Dunia tersebut dapat mencakup transfer tunai kepada 150.000 keluarga termiskin yang terkena bencana, untuk jangka waktu antara 6 bulan hingga 1 tahun.

Sistem perlindungan sosial ini dirancang untuk mendukung ekonomi dan pekerjaan lokal selama fase pemulihan dan untuk menghindari kerusakan jangka panjang terhadap Sumber Daya Manusia (SDM).

Paket US$1 miliar yang diusulkan juga dapat mencakup program pemulihan darurat baru untuk membiayai pembangunan kembali fasilitas publik yang penting dan aset infrastruktur seperti rumah sakit, sekolah, jembatan, jalan, jalan raya, serta infrastruktur pasokan air.

Dana tersebut dapat pula digunakan untuk memperkuat sistem pemantauan dan peringatan dini serta membantu membiayai rekonstruksi permukiman perumahan dan infrastruktur serta layanan di tingkat lingkungan terkecil.

Sementara itu, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani menuturkan Bank Dunia memiliki keahlian yang mendalam dan khusus di bidang pengembangan instrumen keuangan canggih yang dapat mengelola risiko serta penyangga fiskal untuk mempersiapkan guncangan.

Indonesia, lanjutnya, berupaya memperkuat ketahanan terhadap bencana alam dan berharap adanya kemitraan dengan Bank Dunia yang berkelanjutan.

“Pemerintah menghargai perhatian dan dukungan masyarakat internasional pada saat kami membutuhkan, termasuk dari Kelompok Bank Dunia. Memulihkan kehidupan dan mata pencaharian masyarakat yang terkena bencana alam adalah prioritas utama pemerintah,” tegasnya. (Bal)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here