Bank Indonesia yang Religi

1562

Ibadah pribadi jadi ibadah istitusi

Satu hal yang sangat unik dari pandangan-pandangan pak Gubernur adalah bagaimana ibadah-ibadah individu para pegawai itu bisa seharusnya disumbangkan atau didedikasikan untuk menjadi ibadah institusi.

Bahwa selama ini pegawai-pegawai Bank Indonesia beribadah masing-masing. Tentu menunjukkan kesalehan individu masing-masing. Tapi saat ini kesalehan itu tidak sekedar menjadi kesalehan individu. Melainkan tertransformasi ke dalam kesalehan institusi.

“Karenanya sumbangkan sholat jamaah kalian. Sumbangkan ibadah mingguan untuk Kristiani. Dan kepada pemeluk agama apa saja dari kalangan pegawai BI semuanya. Agar ibadah-ibadah individu itu terwujudkan menjadi ibadah institusi.

Dengan begitu diharapkan pada akhirnya bahwa Bank Indonesia tidak saja memilki pegawai-pegawai yang taat agama dan saleh. Tapi membawa kesalehan individu mereka menjadi kesalehan institusi.

Di sinilah kemudian setiap pegawai, khusus yang Muslim misalnya, diharuskan berhenti dari segala kegiatan (meeting, dll) pada jam 11:45. Saat itu yang harus dihadirkan adalah kekuasaan langit (dengan sholat jamaah zhuhur). Kekuasaan manusia berakhir untuk menghadap Allah Yang Maha Kuasa.

Kepada perwakilan di luar negeri bahkan beliau mengharapkan agar aktif melakukan sholat-sholat berjamaah. Bahkan lebih dari itu mengaktifkan kajian-kajian Islam (dan agama) untuk menjaga keimanan.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here