Bangladesh Minta Myanmar Tarik Ratusan Pasukan dari Perbatasan

802
Pengungsi Rohingya menunggu pembagian makanan di kamp Kutupalong, Cox's Bazar Bangladesh. (Photo: UNHCR) / Andrew Mconnell

Dhaka, Muslim Obsession – Kementerian Luar Negeri Bangladesh memanggil dubes Myanmar, karena adanya peningkatan keamanan di perlintasan perbatasan Tombru di distrik Khagrachhari di Bangladesh tenggara.

Reuters melaporkan pada Jumat (2/3/2018), diperkirakan ada lebih dari 200 pasukan tentara dan polisi bersenjata Myanmar di dekat kamp tempat tinggal ribuan pengungsi Muslim Rohingya. Demikian disampaikan pejabat militer Bangladesh.

Dil Mohammed, tokoh masyarakat Rohingya yang tinggal di perbatasan menuturkan, pejabat Myanmar menggunakan pengeras suara untuk menyuruh mereka pindah dari daerah tersebut. Tidak hanya itu, pasukan keamanan Myanmar mengeluarkan tembakan peringatan, yang diduga untuk menakut-nakuti orang-orang di perbatasan.

“Sepertinya, mereka berusaha mendorong orang-orang Rohingya ke jalur nol Bangladesh,” kata Mayor Iqbal Ahmed kepada Reuters.

Peningkatan kehadiran pasukan itu terjadi di dekat “tanah tak bertuan”. Karena berada di luar pagar perbatasan Myanmar. Namun, di tepi Myanmar ada sebuah sungai kecil yang menandai perbatasan internasional.

Sebanyak 6.000 pengungsi Rohingya tinggal dalam tenda-tenda sejak penindasan brutal Myanmar akhir Agustus lalu terhadap minoritas Muslim.

Hampir 700.000 orang Rohingya melarikan diri dari Myanmar ke Bangladesh setelah serangan dan tindakan brutal militer Myanmar pada 25 Agustus lalu. PBB menuding serangan tersebut dalam upaya pembersihan etnis.

Sekitar 5.300 orang telah tinggal di sebuah kamp darurat di garis perbatasan sejak akhir Agustus. Sebagian mereka pindah ke kamp-kamp di Bangladesh. Ratusan lainnya telah dipindahkan kembali ke garis perbatasan. (Vina)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here