Bagaimana Cara Nabi Mengenali Umatnya di Akhirat?

1664

Jakarta, Muslim Obsession – Seluruh umat manusia dari zaman Nabi Adam akan dibangkitkan pada hari akhir. Semua akan mempertanggungjawabkan perbuatannya yang dilakukan dunia. Dan pada hari itulah manusia akan mendapatkan pembalasan.

Dari sekian banyak umat manusia itu, lalu muncul pertanyaan bagaimana cara Nabi mengenali umatnya di akhirat. Ustadz Sanusin Muhammad Yusuf yang juga dosen Dosen Ilmu Hadits STDI Jember, Jawa Timur memberikan penjelasan terkait hal ini.

Ia mengatakan, ketika hari kiamat terjadi seluruh manusia berkumpul dari awal penciptaan sampai akhir masa kehidupan dunia. Mereka yang mukmin atau kafir di padang Mahsyar akan dihitung amalan-amalannya.

“Diantara manusia yang begitu banyak itu, Nabi Muhammad akan mengenal umatnya ketika datang ke Telaga dengan ciri-ciri khusus,” tuturnya.

Bagaimana Nabi Muhammad Saw mengenal umatnya? Ustadz mengatakan, semua itu akan dipanggil bersama pemimpinnya masing-masing.

Allah Taala berfirman:

يَوْمَ نَدْعُو كُلَّ أُنَاسٍ بِإِمَامِهِمْ

(Ingatlah) suatu hari (yang di hari itu) Kami panggil tiap umat dengan pemimpinnya (QS. Al Israa’: 71)

Ayat ini kata dia, menjelaskan bahwa umat manusia pada Hari Kiamat dipanggil secara berkelompok, dan umat Islam dipanggil pada kelompok yang dipimpin oleh Nabi Muhammad Saw.

“Dengan ini kita bisa memahami, bahwa Nabi mengenal umatnya ketika umatnya berada pada kelompok yang bersama dengannya,” jelasnya.

Disisi lain, lanjut Ustadz Sanusin bahwa umat Islam memiliki ciri tersendiri yang dengannya Nabi Muhammad Saw mengenal mereka. Nabi menjelaskan dalam sebuah hadits yang berbunyi:

وَدِدْتُ أَنَّا قَدْ رَأَيْنَا إِخْوَانَنَا. قَالُوا : أَوَلَسْنَا إِخْوَانَكَ يَا رَسُولَ اللَّهِ ، قَالَ : أَنْتُمْ أَصْحَابِي ، وَإِخْوَانُنَا الَّذِينَ لَمْ يَأْتُوا بَعْدُ . فَقَالُوا : كَيْفَ تَعْرِفُ مَنْ لَمْ يَأْتِ بَعْدُ مِنْ أُمَّتِكَ يَا رَسُولَ اللَّهِ ؟ فَقَالَ : أَرَأَيْتَ لَوْ أَنَّ رَجُلًا لَهُ خَيْلٌ غُرٌّ مُحَجَّلَةٌ بَيْنَ ظَهْرَيْ خَيْلٍ دُهْمٍ بُهْمٍ أَلَا يَعْرِفُ خَيْلَهُ؟ قَالُوا : بَلَى يَا رَسُولَ اللَّهِ ، قَالَ : فَإِنَّهُمْ يَأْتُونَ غُرًّا مُحَجَّلِينَ مِنْ الْوُضُوءِ وَأَنَا فَرَطُهُمْ عَلَى الْحَوْضِ

Saya berharap bahwa kami sudah bisa melihat saudara-saudara kami”. Mereka (para sahabat) berkata: “Bukankah kami adalah saudara-saudaramu, wahai Rasulullah ?

Nabi menjawab: “Kalian adalah sahabat-sahabatku, saudara-saudara kami adalah mereka yang belum datang (lahir) saat ini”.

Mereka berkata: “Bagaimana engkau mengetahui orang yang belum ada saat ini dari umatmu, wahai Rasulullah?,

Nabi menjawab: “Tidakkah engkau melihat, jika seseorang memiliki kuda bertanda putih pada muka dan kaki-kakinya berada diantara kuda-kuda hitam pekat, tidakkah ia bisa mengenal kudanya ?

Mereka menjawab: “Ya, wahai Rasulullah.”

Nabi bersabda: “Mereka akan datang dengan wajah putih bersinar dan kaki tangan bercahaya pada bagian air wudhu, dan saya menunggu mereka di Telaga. (HR. Muslim 249)

Dari ayat dan hadits di atas, bisa dipahami bahwa Nabi mengenal umatnya melalui dua perkara, yang pertama adalah pada hari kiamat umat Islam dipanggil bersama pemimpinnya, yaitu Nabi Muhammad Saw, darinya Nabi Muhammad mengenal umatnya.

Yang kedua adalah tanda putih bercahaya pada wajah, kaki, tangan yang merupakan tempat air wudhu, sehingga tanda tersebut menjadi pembeda dari umat manusia yang lain.

“Semoga kita semuanya adalah orang-orang yang dikenali Rasulullah shalallahu alaihi wasallam dan mendapatkan minum dari telaganya. Amiin. Wallahu’alam,” tandasnya. (Albar)

BAGIKAN

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here