Bagaimana Agar Ibadah Bisa Ikhlas? Ini Tips dari Ustadz Abdul Somad

1489

Jakarta, Muslim Obsession – Di tengah wabah corona ini anjuran untuk jaga jarak dengan tetap di rumah harus ditaati semua pihak termasuk para ulama. Namun para ulama ini tetap bisa berdakwah dengan mengadakan kajian berbasis online melalui YouTube atau jejaring sosial media lainnya.

Salah satunya, Ustadz Abdul Somad yang rutin mengadakan kajian online dengan menjawab sejumlah pertanyaan dari masyarakat. Melalui akun instagramnya @ustadzabdulsomadofficial Ustadz Abdul Somad, atau yang kerap disapa UAS membahas soal cara bagaimana ikhlas dalam beribadah.

Ia mengatakan bahwa hal yang memberatkan untuk mengerjakan shalat adalah hal yang biasa terjadi. Namun jika selalu membiasakan diri untuk beribadah, lambat laun akan menjadi sebuah kebutuhan yang tidak bisa terlepas dalam keseharian.

“Ustadz, bagaimana agar kita ikhlas beribadah, terutama sholat lima waktu agar tidak berat melaksanakannya? Pertama berat. Lama-lama kata orang Melayu, ala bisa karena terbiasa, lama-lama menjadi hajat, keperluan, kebutuhan. Kalau tak sholat, macam ada yang kurang,” kata UAS.

Di samping memang keikhlasan dalam beribadah membutuhkan waktu yang cukup lama, UAS memberikan sedikit cerita tentang seorang ulama yang baru merasakan manisnya melakukan shalat setelah 20 tahun.

“Itu memang proses. Pertama berat, setelah itu jadi terbiasa, setelah itu jadi kebutuhan. Berapa lama prosesnya? Bukan 10 tahun, bisa jadi 20 tahun. Dulu ada ulama bercerita, saya baru merasakan manisnya shalat ini setelah 20 tahun,” terang UAS.

Selain dengan membiasakan diri untuk melaksanakan shalat tepat waktu, Ustadz asal Asahan, Sumatera Selatan, ini meminta untuk selalu merendah. Bukan hanya di hadapan Allah Subhanahu wata’ala, tetapi juga di depan banyak orang. Dengan begitu, keikhlasan dalam beribadah akan datang dengan sendirinya.

“Oleh sebab itu kita belum ada apa-apanya. Kita dalam proses itu, senantiasa lihat dirimu buruk, senantiasa liat dirimu orang yang tidak taat. Sehingga dengan itu Allah Subhanahu wata’ala senantiasa menenangkan derajat kita. Jangan pernah merasa diri kita udah paling khusyuk, udah paling mulia, udang paling hebat,” tutur UAS. (Albar)

BAGIKAN

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here