Aplikasi Umrah ‘I’tamarna’ Bisa Diunduh Akhir September

661
Main HP (Foto: Kaskus)

Muslim Obsession – Kementerian Haji dan Umrah mengumumkan pada Rabu (23/9/2020) bahwa masuknya jamaah umrah dan pengunjung ke Dua Masjid Suci akan diatur melalui aplikasi “I’tamarna,” yang akan tersedia di smartphone mulai 27 September 2020.

Kementerian telah mengembangkan aplikasi bekerja sama dengan Data Saudi dan Otoritas Kecerdasan Buatan (SDAIA) untuk mengatur waktu ibadah bagi mereka yang ingin mengunjungi Makkah dan Madinah untuk melakukan Umrah dan shalat di Dua Masjid Suci.

Aplikasi ini akan memungkinkan para peziarah dan pengunjung untuk merencanakan ziarah dan kunjungan mereka terlebih dahulu, serta membuat reservasi layanan opsional untuk melakukan ibadah mereka dengan mudah dan nyaman, di samping memastikan kepatuhan terhadap kesehatan dan tindakan pencegahan dan protokol pencegahan.

Sebelumnya, Kementerian Dalam Negeri mengumumkan dimulainya kembali umrah secara bertahap dan kunjungan ke Dua Masjid Suci dengan jumlah peziarah terbatas, mulai dari 4 Oktober.

Pada tahap pertama, warga negara dan ekspatriat dari dalam Kerajaan akan diizinkan untuk melakukan umrah dengan kapasitas 30 persen mulai 4 Oktober yang berarti 6.000 jamaah per hari dan itu sesuai dengan tindakan pencegahan kesehatan Masjidil Haram.

Kementerian Haji mengatakan bahwa aplikasi tersebut akan tersedia untuk pengguna sistem operasi iOS dan Android tujuh hari sebelum dimulainya fase pertama.

“Pendaftaran data jamaah haji dan pengunjung Masjidil Haram ini akan langsung terkait dengan aplikasi “Tawakkalna”, aplikasi resmi yang diluncurkan Kementerian Kesehatan untuk mencegah penyebaran virus corona,” ujar Kementerian mengatakan dalam sebuah pernyataan, dilansir Saudi Gazette.

Langkah ini akan terdiri dari sejumlah prosedur, termasuk memberikan jaminan bahwa jamaah atau pengunjung bebas dari virus corona.

Aplikasi ini memungkinkan para peziarah dan pengunjung untuk memilih waktu yang tepat untuk pelaksanaan ibadahsesuai dengan tanggal yang tersedia, serta untuk memilih layanan pendamping yang mereka inginkan seperti memilih alat transportasi, berkumpul dan pusat layanan.

Kementerian menekankan pentingnya para peziarah dan pengunjung untuk secara ketat mematuhi tindakan pencegahan yang memastikan keselamatan dan kesehatan mereka, seperti mengenakan masker, menjaga jarak fisik yang aman, dan mematuhi waktu dan rute yang ditentukan untuk setiap peziarah dan pengunjung.

Kementerian tersebut menegaskan keinginan Kerajaan untuk memungkinkan para tamu Allah untuk melakukan ibadah mereka dengan cara yang aman dan sehat dengan cara melindungi mereka dari ancaman pandemi dan mencapai tujuan Syariah Islam dalam menjaga jiwa manusia dengan cara apapun.

BAGIKAN

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here