Apa Hukum Kirimkan Gambar Makanan di Medsos Saat Bulan Puasa?

660
Ilustrasi: Kiriman foto minuman.

Oleh: Drs H. Tb Syamsuri Halim, M.Ag (Pimpinan Majelis Dzikir Tb. Ibnu Halim dan Dosen Fakultas Muamalat STAI Azziyadah Klender)

Ketika kita menahan lapar dan haus saat berpuasa di bulan Ramadhan, ada saja teman dan kerabat yang mengirimkan gambar atau foto makanan dan minuman. Mungkin maksudnya baik, yaitu memberikan referensi menu untuk berbuka puasa atau sahur, bukan membuat kita tergoda untuk membatalkan puasa.

Tapi, apakah hal demikian diperbolehkan dalam Islam? Bagaimana hukum memviralkan gambar atau foto makanan dan minuman saat orang lain berpuasa?

Saya coba menjawab pertanyaan ini dengan mengutip pernyataan Syekh Muhammad bin Salim Ba-Bashil dalam kitab Is’adur Rafiq juz 2, hal. 105. Di situ beliau menyatakan:

 وَمِنْهَا كِتَابَةُ مَا يَحْرُمُ النُّطْقُ بِهِ

“Di antara maksiat tangan adalah menuliskan satu hal yang haram diucapkan,” (Syekh Muhammad bin Salim Ba-Bashil, Is’adur Rafiq, juz 2, hal. 105).

BACA JUGA: Apakah Berkumur Saat Wudhu Membatalkan Puasa?

Ini berarti, perkataan yang sia-sia dan mengandung fitnah tidak boleh diucapkan dan ditulis di medsos ketika sedang berpuasa.

Sementara itu para ulama tidak menemukan dalil mengenai diperbolehkan atau dilarang memviralkan makanan di medsos. Adapun yang dilarang adalah menampilkan kemaksiatan di medsos.

ولعلك تريد بعد ذلك أن تعرف حكم ما يسمى بالتصوير الشمسي أو الفتوغرافي فنقول: يمكنك أن تقول: إنّ حكمها حكم الرقم في الثوب، وقد علمت استثناءه نصا. ولك أن تقول: إن هذا ليس تصويرا، بل حبس للصورة، وما مثله إلا كمثل الصورة في المرآة

– Hasyiyah I’anatut Tholibin, Juz 3 Hal: 301.

Dan juga yang diharamkan adalah jika kita berkeyakinan buka warung makan di siang hari pada saat Ramadhan dimanfaatkan oleh orang-orang untuk bermaksiat dengan berbuka, makan dan minum.

BACA JUGA: Perut Gendut adalah Adzab?

Keterangan dari kitab I’aanah at-Thoolibiin III/24:

( وقوله من كل تصرف يفضي إلى معصية ) بيان لنحو وذلك كبيع الدابة لمن يكلفها فوق طاقتها والأمة على من يتخذها لغناء محرم والخشب على من يتخذه آلة لهو وكإطعام مسلم مكلف كافرا مكلفا في نهار رمضان وكذا بيعه طعاما علم أو ظن أنه يأكله نهارا

Melihat dalil-dalil tersebut, maka mengirimkan makanan di medsos tergantung kepada niat. Jika niatnya untuk membuat batal orang yang berpuasa, maka niat itu dicatat sebagai perbuatan maksiat kepada Allah, dan tentu saja mengirimkan makanan tersebut jadi haram.

Namun jika bertujuan agar membantu orang yang sedang berpuasa memilih menu yang diinginkan untuk berbuka, maka niat tersebut tercatat sebagai pahala.

Wallahu a’lam bish shawab.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here