Muslim Obsession – Kebutuhan hidup yang banyak dan beragam serta melebihi ‘isi kantong’ seringkali menyebabkan seseorang berutang. Utang tentu wajib dibayar karena ia akan menjadi beban yang jika tak diselesaikan, urusannya bisa berlanjut hingga di akhirat.
Untuk melunasinya, kita diwajibkan berikhtiar. Caranya adalah dengan bekerja keras dan berdoa agar Allah memberikan jalan keluarnya.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam pernah mengajarkan sebuah doa kepada seorang sahabat Anshar agar ia terhindar dari jerat utang. Doa ini terdapat dalam hadits yang diriwayatkan Abu Dawud.
“Disebutkan oleh Abu Sa‘id al-Khudri, pada suatu hari, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam masuk ke masjid. Di sana sudah ada seorang laki-laki Anshar yang bernama Abu Umamah. Beliau kemudian menyapanya, “Hai Abu Umamah, ada apa aku melihatmu duduk di masjid di luar waktu shalat?”
Abu Umamah menjawab, “Kebingungan dan utang-utangku yang membuatku (begini), ya Rasul.” Beliau kembali bertanya, “Maukah kamu jika aku ajarkan suatu bacaan yang jika kamu membacanya, Allah akan menghapuskan kebingunganmu dan memberi kemampuan melunasi utang?” Umamah menjawab, “Tentu, ya Rasul.”
Beliau melanjutkan, “Jika memasuki waktu pagi dan sore hari, maka bacalah:
اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنَ الْهَمِّ وَالْحَزَنِ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنَ الْعَجْزِ وَالْكَسَلِ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنَ الْجُبْنِ وَالْبُخْلِ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ غَلَبَةِ الدَّيْنِ، وَقَهْرِ الرِّجَالِ
[Allâhumma innî a‘ûdzu bika minal hammi wal hazan. Wa a‘ûdzu bika minal ‘ajzi wal kasal. Wa a‘ûdzu bika minal jubni wal bukhl. Wa a‘ûdzu bika min ghalabatid daini wa qahrir rijâl]
Artinya: “Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari kebingungan dan kesedihan, aku berlindung kepada-Mu dari kelemahan dan kemalasan, aku berlindung kepada-Mu dari ketakutan dan kekikiran, aku berlindung kepada-Mu dari lilitan utang dan tekanan orang-orang.”
Abu Umamah mengatakan, “Setelah aku mengamalkan doa itu, Allah benar-benar menghilangkan kebingunganku dan memberi kemampuan melunasi utang.”
Inilah doa yang diajarkan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam agar umatnya terhindar dari utang yang sering kali menyebabkan pemilik utang diliputi ketakutan, kesusahan, kelemahan, dan kekikiran.
