Allah Menegur Keras Orang-Orang Seperti Ini!

1063

Jakarta, Muslim Obsession – Kepedulian terhadap sesama begitu penting dalam Islam. Bahkan, terkait kepedulian ini, Allah Swt. menyebutkannya secara jelas dalam kitab Suci Al-Quran.

Hal tersebut disampaikan Ustadz Ahmad Buchori Muslim dalam ceramah singkatnya.

“Allah Swt. menegur dengan sangat keras terhadap orang yang beragama, tetapi tidak memiliki kepedulian. Dalam surah Al Ma’un, Allah menegur dengan sebutan… ‘Aro-aital ladzii yukaddzibu biddiin. Tahukah kamu siapa pendusta agama? Allah menyebut orang pendusta agama adalah tidak peduli terhadap anak yatim, yang tidak melakukan usaha/upaya untuk memberi makan orang miskin,” kata Ustadz A. Buchori Muslim, yang dikutip dari YouTube, Senin (19/8/2019).

Ustadz A. Buchori melanjutkan, orang yang melakukan seperti itu, shalatnya tidak memberikan efek dan tidak memberikan pengaruh apa-apa.

“Bisa dibayangkan, apatah lagi kalau menyangkut iman, menyangkut akidah, menyangkut keyakinan seseorang. Betapa besarnya teguran Allah Swt. kepada kita yang tidak peduli kepada akidah saudara kita, tidak peduli dengan keyakinan orang-orang di sekitar kita,” terang Ustadz A. Buchori.

Terutama ketika kita hidup di zman ini, di saat ini dimana ancaman sangat serius. Ancaman menyangkut keyakinan kita, ancaman menyangkut akidah kita, ketika ketidak pedulian itu ada di dalam diri kita maka dia akan berubah menjadi sifat cuek.

Ketika ketidakpedulian kita, terhadap keyakinan kita, keyakinan orang-orang di sekitar kita, inilah yang membuat kita menganggap bahwa hal-hal itu yang biasa.

Allah Swt. sudah memberikan contoh yang sangat nyata, bagaimana seorang Nabi Nuh tidak bisa menyelamatkan anaknya hanya karena persoalan iman, hanya karena persoalan keyakinan.

Bagaimana Kan’an yang ditenggelamkan oleh Allah Swt. bersama umatnya Nabi Nuh yang lainnya, sementara Nabi Nuh bersama pengikutnya diselamatkan oleh Allah Swt. tidak mampu ditolong oleh Nabi Nuh.

“Karena itu iman adalah kepedulian, iman akan melahirkan kepedulian. Kepedulian kita adalah refleksi iman dalam diri kita,” pungkasnya. (Way)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here