Alasan Gus Dur Senang Berziarah Kubur

693
Almarhum KH. Abdurrahman Wahid atau Gus Dur.

Muslim Obsession – Presiden ke-4 RI KH. Abdurrahman Wahid atau Gus Dur dikenang sebagai sosok yang rajin melakukan ziarah kubur. Bahkan setiap datang ke suatu daerah, maka tempat yang pertama kali ia datangi adalah makam atau kuburan.

Alkisah, suatu ketika Gus Dur melakukan kunjungan kenegaraan ke Australia. Ia pun langsung mencari makam orang pertama dalam lintas sejarah Suku Aborigin.

Konon, makam-makam orang penting dan berjasa dari yang paling terkenal hingga yang tak dikenal masyarakat, pernah dikunjungi Gus Dur.

Gus Dur merupakan sosok yang senang berziarah kubur. Mengutip NUOnline, ada beberapa alasan di balik itu.

Bagi Gus Dur, interaksi orang yang masih hidup tidak hanya dengan orang-orang yang masih berada di atas bumi, tetapi juga manusia-manusia di bawah liang lahat yang telah dipanggil Allah Ta’ala.

BACA JUGA: Bukti Kewalian Gus Dur Saat Kunjungi Syekh Yasin Al-Fadani

Berziarah ke makam orang-orang mulia, bagi Gus Dur adalah sebuah keistimewaan spiritual. Di saat bertemu dan berkunjung dengan sebagian orang yang masih sarat dengan kepentingan duniawi, bagi Gus Dur, berkunjung ke makam merupakan washilah untuk menemukan bongkahan solusi dari setiap persoalan, karena baginya orang yang sudah meninggal tak mempunyai kepentingan apapun.

Lalu, apa rahasia bacaan Gus Dur saat berziarah kubur?

Suatu ketika, KH. Husein Muhammad Cirebon berkunjung ke Kantor Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) di Jalan Kramat Raya Jakarta. Ia bertemu dengan salah seorang sahabat karib Gus Dur, Imam Mudzakkir.

Beliau disebutkan pernah mondok bersama Gus Dur ketika di Lirap, Kebumen, Jawa Tengah dan di pesantren lainnya, seperti Tebuireng, Tegalrejo, dan Krapyak.

BACA JUGA: Ini Keinginan Gus Dur yang Disampaikan kepada Abuya Uci Turtusi

Imam Mudzakkir menceritakan kepada Kiai Husein bahwa apabila berkunjung atau berada di suatu daerah, Gus Dur selalu menyempatkan diri untuk berziarah ke kuburan para wali dan ulama setempat.

Diceritakan Imam bahwa Gus Dur terbiasa duduk cukup lama di pusara yang ia ziarahi. Paling tidak selama satu jam hingga satu setengah jam.

“Beliau membaca Tahil lalu membaca Shalawat tidak kurang dari 1.000 kali,” ungkap Imam Mudzakkir almarhum. (KH Husein Muhammad, Gus Dur dalam Obrolan Gus Mus, 2015)

Imam juga menerangkan jika Gus Dur tak pernah absen membaca shalawat setiap harinya. Paling tidak, setiap hari Gus Dur membaca shalawat atas Nabi Muhammad SAW sebanyak 1.000 kali. Bagi Gus Dur, shalawat merupakan jalan pembuka segalanya bagi setiap orang yang melakukan kebaikan, termasuk ibadah.

Wallahu a’lam bish shawab.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here